Referensi pihak ketiga
10Berita, Sebuah video kampanye dari PSI yang menampilkan sang Ketum Grace Natalie dan Tsamara Amany mengkampanyekan Sunjaya Purwadisastra saat maju sebagai calon di Pilkada 2018 beredar luas di dunia maya. Mereka pun mengkampanyekan calon itu sebagai orang yang punya rekam jejak yang baik dan jelas.
Belum lama setelah terpilih Sunjaya ternyata kemudian terkena OTT KPK. Dalam kasus ini, Sunjaya diduga menerima duit Rp 100 juta dari Gatot dan Rp 125 juta dari sejumlah pejabat lainnya di Cirebon. Dia juga diduga menerima gratifikasi Rp 6,4 miliar yang tersimpan dalam rekening atas nama orang lain.
PDIP sebagai partai yang menaungi Sunjaya pun merespons OTT KPK dengan memecat Sunjaya dari keanggotaan partai.
PSI pun yang ikut mengkampanyekan sang Bupati kini tentu menjadi ikut disorot. Namun demikian Ketua DPP PSI Tsamara Amany berkilah dukungan kepada Sunjaya diberikan partainya bukan sejak awal pencalonan, melainkan pada menit-menit akhir sebelum pencoblosan.
Tsamara pun kini menyatakan PSI menyesal ikut mendukung dan mengampanyekan Sunjaya. Dia berharap proses hukum dapat ditegakkan dengan adil terhadap Sunjaya, yang jadi tersangka dugaan suap dan gratifikasi.
"Bagaimanapun, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Kami hanya bisa menyelidiki rekam jejak, hal-hal yang telah terjadi," ujar Tsamara.
Demikianlah Tsamara akhirnya harus mengatakan sesuatu tentang masa depan yang tidak bisa diprediksi. Rekam jejak seseorang di masa lalu juga tidak bisa jadi pegangan sepenuhnya. Dan jika kita kemudian dikecewakan orang tersebut tentulah itu sesuatu yang diluar kendali kita. Yang kita lakukan adalah hanya sebuah ketulusan tentunya.
Memutar balik jarum jam saat Prabowo dengan tulus memberi dukungan moril pada temannya Ratna Sarumpaet dan kemudian terpaksa harus kecewa karena ternyata Ratna berbohong, Tsamara termasuk salah satu pihak yang kritis terhadap peristiwa saat itu.
"Capres Anda konpers & percaya begitu saja dengan informasi dari Bu Ratna. Seorang pemimpin seharusnya tak asal menelan informasi, tapi mencari tahu terlebih dahulu. Apalagi untuk tuduhan yg sangat serius: penganiayaan.
Bagaimana kita bisa berharap?," salah satu cuit Tsamara ketika itu seperti dikutip dari Tribun Solo (03/10/2018).
Mungkin sekarang Tsamara perlu kembali membaca cuitan-cuitannya itu. Rekam jejak partai dalam memilih calon-calon yang bersih adalah hal yang sangat penting. Jadi perlu untuk benar-benar meneliti sang calon dan tidak asal menelan informasi. Karena jika kemudian calon yang didukung ternyata menjadi tersangka korupsi, bagaimana kita bisa berharap?
Perkataan tersebut mungkin sekedar meniru kata-kata Tsamara saja, Nah sahabat UC'ers bagaimana tanggapanmu?
Sumber:
news.detik.com/berita/4273967/psi-ternyata-pernah-kampanyekan-bupati-cirebon-saat-pilkada
news.detik.com/berita/4272584/bupati-cirebon-kader-pdip-kena-ott-kpk-psi-sindir-parpol-lama
solo.tribunnews.com/2018/10/03/ratna-sarumpaet-akui-bohong-tsamara-amany-ada-capres-yang-percaya-bagaimana-kita-bisa-berharap?page=2&_ga=2.67372689.1009841474.1540526170-1028290417.1535529748
tribunnews.com/nasional/2018/10/03/ratna-sarumpaet-mengaku-bohong-tsamara-amany-heran-sebelumnya-ada-capres-percaya-begitu-saja