Perwakilan Massa Aksi Bela Tauhid Diterima Sesmenko Polhukam
Sebanyak tujuh orang perwakilan massa Aksi Bela Tauhid di depan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/10), diterima oleh Sekretaris Menteri Koordinator (Sesmenko) Polhukam. Mereka masuk bersama-sama ke kantor Kemenko Polhukam pada 14.10 WIB.
10Berita , JAKARTA -- Sebanyak tujuh orang perwakilan massa Aksi Bela Tauhid di depan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/10), diterima oleh Sekretaris Menteri Koordinator (Sesmenko) Polhukam. Mereka masuk bersama-sama ke kantor Kemenko Polhukam pada 14.10 WIB.
Berdasarkan pantauan Republika.co.iddi lapangan, ketujuh orang perwakilan tersebut masuk sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka menuliskan nama masing-masing di pos penerimaan tamu Kemenko Polhukam terlebih dahulu sebelum berjalan masuk ke dalam ruangan kantor Kemenko Polhukam.
Salah satu perwakilan massa yang masuk ke dalam Kemenko Polhukam adalah Yusuf Muhammad Martak. Bersama enam perwakilan lainnya, ia masuk ke dalam ruang kantor Kemenko Polhukam dan diterima oleh Sesmenko Polhukam Letjen TNI Agus Surya Bakti.
Massa Aksi Bela Tauhid
Massa Aksi Bela Tauhid memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, tepatnya di depan kantor Kemenko Polhukam, sejak siang ini. Tidak sedikit pula yang baru berjalan menuju ke lokasi aksi tersebut.
Mereka kebanyakan membawa atribut-atribut bendera dengan kalimat tauhid. Orasi pun terus didengungkan selama perwakilan massa berada di dalam Kemenko Polhukam.
Sebelumnya, kumpulan massa yang akan melakukan Aksi Bela Tauhid mulai memadati Masjid Istiqlal sejak pukul 10.00 WIB, Jumat (26/10). Masjid Istiqlal memang dijadikan titik kumpul massa yang akan melakukan aksi damai ke Patung Kuda dan dipusatkan di depan halaman Kemenko Polhukam.
Pengunjukrasa mengikuti aksi bela tauhid di Mataram, NTB, Jumat (26/10/18).
Berdasarkan pantauan, massa banyak yang menggunakan atrubut bendera, ikat kepala, mapun topi bertuliskan kalimat tauhid. Di pintu masuk, ada pula pedagang yang menjual berbagai atribut bertuliskan kalimat tauhid. Salah satu peserta aksi, Widodo, mengatakan aksi ini bertujuan menuntut Banser meminta maaf karena telah mambakar bendera bertuliskan kalimat tauhid.