Ayo Pak Jokowi Turun Tangan Dong, Kemah Pemuda Islam Itu Mulia Jangan Dikriminalisasi!
10Berita, Kemah Pemuda Islam 2017 berbuntut panjang. Siapa pelapor dan motifnya, mendorong Polda Metro Jaya mengusut laporan pertanggungjawaban (LPJ) acara Kemah Pemuda Islam 2017, berbuntut kriminalisasi pada Dahnil Azhar Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Ia diduga melakukan mark up LPJ.
Acara yang menghabiskan dana Rp5,5 miliar itu, Rp2miliar menjadi biaya operasional PP Muhammadiyah dan Rp3,5 miliar untuk GP Ansor. Acara ini mulia, untuk menyatukan elemen pemuda Islam yang nyaris pecah karena Pilpres 2019. Acara ini jelas membantu Presiden Jokowi untuk menyatukan elemen bangsa di tahun Pemilu.
Nah, sebagaimana dilaporkan merdeka.com(25/11), Menpora Imam Nahrawi menyarankan kepada Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mencari tahu siapa pelapor yang mempermasalahkan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017.
Jika nanti permasalahannya merupakan soal internal, dia sangat menyayangkan karena dampaknya sangat besar. Terlebih dikhawatirkan mencederai semangat dua kekuatan pemuda, yaitu GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah. Imam menegaskan, kriminalisasi terhadap panitia kegiatan jangan sampai merusak sesuatu yang bersejarah, sebab pada acara itu dua kekuatan ormas Islam bersatu. Karena semangatnya adalah silaturahmi dan mempererat ukhuwah islamiah.
Saking pentingnya acara ini, Presiden Jokowi menyempatkan hadir. Karena tujuannya membantu presiden, maka Dahnil Anzar Simanjuntak, pun meminta Presiden Jokowi turun tangan untuk menyelesaikan polemik dana apel dan kemah pemuda Islam di Kompleks Candi Prambanan tahun 2017. Alasannya, pertama, presiden tak boleh diam, ya karena acara ini membantu presiden menyatukan bangsa agar tak terjadi perpecahan hanya karena Pilpres.
Kedua, acara ini merupakan inisiatif Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemempora). Dalam prosesnya kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi. Menurut Dahnil saking pentingnya, Presiden sempat mengubah jadwal, tadinya tanggal 11 berubah menjadi tanggal 16. Lalu terjadi kriminalisasi pada panitia yang berasal dari Muhammadiyah.
Dahnil bercerita bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Menpora, Imam Nahrawi, untuk mencari tahu duduk persoalannya. Namun pihak Kemempora juga mengaku tidak tahu menahu kenapa kegiatan tersebut dipersoalkan. Sementara BPK juga membantah pernyataan Polda Metro Jaya bahwa pihaknya telah diajak mengaudit LPJ Kemah Pemuda Islam.