OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 25 November 2018

Dahnil Anzar: Tuduhan Korupsi Terkait Apel Akbar Kemenpora Keterlaluan

Dahnil Anzar: Tuduhan Korupsi Terkait Apel Akbar Kemenpora Keterlaluan


10Berita  Jakarta – Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan kekecewaan terkait tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya, setelah Pemuda Muhammadiyah beritikad baik terlibat dan mendukung kegiatan Kemah dan Apel Akbar Pemuda Islam yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“Bagi saya yang menyakitkan itu adalah hari ini dipanggil atas tuduhan melakukan korupsi,” ujar Dahnil seusai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Dia menegaskan sejak awal kesediaan Pemuda Muhammdiyah terlibat dalam kegitan yang diinisiasi Kemenpora itu merupakan komitmen ingin membantu pemerintah. Pasalnya, sebelum acara itu digelar pemerintah melalui Menpora Imam Nahrowi menyampaikan kekhawatirannya terkait potensi konflik horisontal yang semakin meluas, isu antipancasila, isu antitoleransi, hingga adanya isu kriminalisasi ulama. Selain itu, pemerintahan Jokowi yang diterpa tudingan antiIslam.
“Ternyata kami sekarang dituduh macam-macam seperti itu,” ujarnya.
Dahnil juga menyoroti beredarnya berita yang parsial terkait hal itu. Bahkan ada yang menyebut Dahnil telah berkorupsi. “Guakorupsi apa, ini keterlaluan,” ucapnya.
Dahnil menegaskan sepak terjangnya selama ini yang konsisten antikorupsi. Selakau pendiri Madrasah Anti Korupsi dia selama ini aktif mengawal penyidik KPK Novel Baswedan, yang menjadi korban teror. Menurutnya, dia telah dihinakan dengan tuduhan tersebut.
Atas permintaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Pemuda Muhammadiyah berpartisipasi dalam Kemah dan Apel Akbar Pemuda Islam yang diselenggarakan di Prambanan pada Desember 2017. Acara itu melibatkan dua organisasi pemuda Islam terbesar di Indonesia, yaitu Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani yang ditugaskan berkordinasi dengan Kemenpora dan GP Ansor dalam acara Kemah dan Apel Akbar Pemuda Islam di Prambanan juga membantah tuduhan korupsi itu. Dia menegaskan keterlibatan organisasinya dalam acara itu bentuk itikad untuk berkontribusi terkait dengan kebangsaan. Namun, yang terjadi hari ini adalah muncul framing yang mengesankan seolah-olah Pemuda Muhammadiyah dan ketuanya melakukan korupsi.
“Ketua umum ini padahal beliau secara teknis kan sebenarnya tidak banyak terlibat secara langsung, tapi framingnya dimana-mana seolah ketua Pemuda Muhammadiyah lakukan penggelapan,” tandas Fanani.
Dalam pernyataan terbarunya, Dahnil menegaskan tuduhan kepadanya dan Pemuda Muhammadiyah adalah fitnah. “Saat ini, satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah berserah diri kepada Allah SWT dengan segala upaya fitnah yang dialamatkan kepada saya, dan sahabat Pemuda Muhammadiyah lain,” ungkapnya melalui akun Facebook pribadinya, Sabtu (24/11/2018) malam.
Dia juga berharap Ahmad Fanani dan kawan-kawannya di Pemuda Muhammadiyah teguh di jalan perjuangan Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar. Menurutnya, sekeras apa pun pembelaan yang dilakukan, bila kesalahan seseorang sedang diburu dan dicari maka satu-satunya harapan hanya kepada Allah SWT.  “Semoga selalu melindungi kami semua,” ujarnya.

Sumber : Kiblat.