OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 17 November 2018

Kader Demokrat Disebut Lebih Suka Sosok Prabowo, AHY : Ada Buzzer Jokowi yang Anggap SBY Tak Kerja

Kader Demokrat Disebut Lebih Suka Sosok Prabowo, AHY : Ada Buzzer Jokowi yang Anggap SBY Tak Kerja

Tribunnews/JEPRIMA Bakal calon Presiden Prabowo Subianto beserta bakal calon wakil Presiden Sandiaga Unp saat mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018). Pertemuan tersebut diadakan secara tertutup untuk media. Tribunnews/Jeprima


10Berita au - Menurut survey Litbang Kompas, sosok Prabowo Subiantonyatanya lebih disukai oleh Kader Demokrat.
Bahkan, lebih dari setengah persen yakni 65,5 % Kader Demokrat dianggap lebih memilih sosok Prabowo Subianto dibanding Jokowi.
Melihat fenomena tersebut, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun memberikan tanggapannya.
Hasil Survey Litbang Kompas
Dilansir dari tayangan Rosi Kompas TV, Kamis (15/11/2018), AHY menyebut bahwa pilihan Kader Demokrat yang lebih condong ke sosok Prabowo Subianto itu dipengaruhi oleh banyak faktor.
Sebab, AHY mengakui bahwa ayahnya, SBYsebenarnya mempunyai hubungan yang baik dengan sosok Jokowi.
Meski begitu, AHY pun menjelaskan bahwa ada satu faktor yang mungkin menjadi penyebab mengapa Kader Demokrat lebih memilih sosok Prabowo Subianto ketimbang Jokowi.
Satu faktor itu menurut AHY adalah ada beberapa pendukung Jokowi yang tidak menganggap capaian atau jerih payah pemerintahan SBY.
"Saya pikir alasannya berbagai faktor ya. Tapi yang paling mungkin adalah walaupun hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi baik selama ini.
Tapi fakta, ada sebagian pendukung Pak Jokowi, buzzer mungkin yang seringkali menegasikan dan menafikkan capaian, jerih payah, dan kinerja yang dilakukan oleh pemerintahan Pak SBY dulu," ujar AHY dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (16/11/2018).
Karenanya, AHY pun memaklumi jika ada Kader Demokrat yang memilih sosok Prabowo Subianto daripada Jokowi.
AHY menjelaskan alasan mengapa Kader Demokrat lebih suka sosok Prabowo
Aksi sebagian pendukung Jokowi yang tidak mengapresiasi kinerja SBY itu pun menurut AHY adalah tindakan berlebihan.
Pun ketika Kader Demokrat menunjukkan rasa tidak suka terhadap sosok Jokowi, AHYmenyebut bahwa itu adalah reaksi yang wajar.
"Tentunya Kader Demokrat yang mengetahui bahwa kerja keras (SBY) itu dianggap tidak ada bahkan dianggap tidak kerja sama sekali ya saya pikir berlebihan.
Lalu mereka (Kader demokrat) menunjukkan ketidaksukaan terhadap Pak Jokowi ya itu hubungan aksi dan reaksi," imbuh AHY.
Lebih lanjut algi, AHY pun menggumamkan soal sikap pemimpin atau pemerintahan.
Bagi AHY, setiap pemimpin itu pastinya ingin agar rakyat yang dipimpinnya itu sejahtera.
Karenanya, menurut AHY setiap pemimpin itu harus diberi apresiasi.
Kalau memang dari hasil kerja pemerintahan itu tidak sempurna, menurut AHY baiknya jangan tidak dihargai.
Melainkan harus terus didukung dan diteruskan di kepemimpinan selanjutnya.
• Bilang Akan Turun Langsung
"Setiap pemimpin itu ingin berbuat yang terbaik untuk rakyatnya. Harus diapresiasi. Kalau tidak sempurna itulah tugas dari generasi berikutnya. Kita berharap Indonesia akan semakin maju," jelas AHY.
Berikut tayangan lengkapnya :
Caleg Demokrat Akan Kampanyekan Prabowo Subianto-Sandi
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak menjawab secara tegas ketika ditanya apakah caleg partainya akan mengampanyekan Prabowo SubiantoSubianto-Sandiaga Uno.
• di KPU, Rachland Nashidik : yang Tua Jangan Tinggi Hati
AHY hanya menjawab caleg Demokrat akan menggunakan strategi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah pemilihan (dapil) dalam berkampanye.
"Yang jelas caleg tujuannya adalah untuk menang. Mendapatkan kursi sebagai wakil rakyat. Segala hal strategi dijalankan disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing," kata AHY saat ditemui dalam acara pembekalan caleg Demokrat di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Ia mengatakan, Pemilu 2019 merupakan tantangan yang berat bagi Partai Demokrat yang tidak mengusung capres dan cawapres.
Sebab, kata AHY, hanya partai yang mengusung capres atau cawapres yang diuntungkan pada Pemilu 2019.
Dengan demikian, partai bisa mendapat limpahan suara dari tingginya elektabilitas capres atau cawapres yang diusung. Karena tak mengusung capres atau cawapres, saat ini Demokrat mengedepankan figur para caleg di dapil masing-masing untuk meraih kursi. "
Iya. Caleg memang harus jadi yang terdepan, apalagi ini konteksnya pileg," kata AHY.
"Kami berharap dengan mempersiapkan para caleg kami dengan pengetahuan wawasan strategi, taktik yang efektif kalau itu dijalankan dengan baik, maka mudah-mudahan mereka semakin dikenal, disukai, dan didukung masyarakat di dapil masing-masing," lanjut dia.
Sumber : TRIBUNNEWSBOGOR.COM