Ucapkan Politik Genderuwo, Rocky Gerung: Jokowi Kehilangan Kemampuan Temukan Kalimat Bermutu
Rocky Gerung di auditorium Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin (12/11/2018).
10Berita CIPUTAT - Filusuf yang juga seorang pengamat politik, Rocky Gerung, angkat bicara soal istilah 'politik gendruwo' yang diucapkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Jokowi memaknai politik genderuwo sebagai politik yang menakut-nakuti rakyat.
Bagi Rocky, munculnya istilah 'politik genderuwo' merupakan bukti ketidakmampuan Jokowi dalam memilih kata yang bermutu.
"Artinya dia (Jokowi-red) kehilangan kemampuan untuk menemukan kalimat bermutu itu saja," kata Rocky Gerung usai mengisi seminar nasional di auditorium Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin (12/11/2018).
Istilah yang disebut Rocky sebagai klenik itu, merupakan kata-kata yang dangkal dan konyol.
Dirinya juga mengatakan, hal itu muncul karena perpolitikan saat ini, tak mampu menjabarkan persoalan secara jelas.
"Ide enggak mungkin diucapkan kalau ditutup dengan simbol-simbol yang sebetulnya klenik. Demokrasi bukan urusan klenik, tapi urusan mengolah rasio tuh," katanya.
Namun Rocky Gerung belum bisa memperkirakan dampak kata-kata klenik yang ditebarkan pada konteks politik itu di tahun 2019.
•
•
Baginya istilah 'politik genderuwo' berdampak kesesatan berpikir bagi masyarakat dalam melihat perpolitikan Indonesia.
"Ya 2019 tunggu saja dampaknya, kalau sekarang dampaknya jelas kedunguan itu saja," katanya.
Sumber : TRIBUNJAKARTA.COM,