Beda Pendapat Presiden Dan Polri : Itu Tanda Lemahnya Kepemimpinan Nasional. Harus Diganti, kata Anak Pergerakan (Prodem)
10Berita - Perbedaan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Kadiv Humas Polri Brigjen Muhammad Iqbal soal status keamanan di Kabupaten Nduga, Papua merupakan tanda dari lemahnya kepemimpinan.
Ketua Majelis Jarinkgan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Syafti Hidayat mengatakan, kepemimpinan nasional yang seperti itu harus segera diganti. Perbedaan informasi yang disajikan kepada publik sebagai bukti lemahnya koordinasi antar lembaga negara.
"Akhirnya mengeluarkan pernyataan yang saling bertentangan. Hal ini menunjukkan rezim yang lemah dan tanda tak mampu," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/12).
Jokowi sebelumnya pernah menyebut Nduga sebagai salah satu zona merah. Hal itu bertolak belakang dengan pernyataan Iqbal yang menyatakan bahwa lokasi penembakan 31 pekerja proyek Trans Papua itu termasuk dalam wilayah yang aman.
Ditekankan Uchok, sapaan Syafti, pemimpin yang tidak mampu mengkoordinasikan lembaga tentu bakal menimbulkan banyak masalah.
"Rezim gagal harus secepatnya diganti. Kalau tidak, masalah demi masalah akan datang silih berganti tanpa henti," tegasnya. [wah]
Sumber : Konfrontasi