OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 11 Desember 2018

Hindu Ekstrim Ingin Bangun Kuil di Atas Reruntuhan Masjid Bersejarah di India

 Hindu Ekstrim  Ingin Bangun Kuil di Atas Reruntuhan Masjid Bersejarah di India

10Berita, AYODHYA—Sejumlah aktivis Hindu, biarawan, dan pemimpin yang terkait dengan partai sayap kanan Vishva Hindu Parishad (VHP), mengadakan rapat umum di Ibukota India, New Delhi pada Ahad lalu, mendesak pembangunan sebuah kuil di lokasi di mana sebuah masjid bersejarah dihancurkan pada 1992 silam.
Masjid bersejarah yang dihancurkan pada 1992 tersebut adalah Masjid Babri, sebuah masjid yang didirikan oleh Kaisar Mughal pertama India, Babur, di Ayodhya pada 1527 (abad ke-16). Kelompok-kelompok Hindu sayap kanan itu ingin mendirikan kuil Dewa Ram di tempat tersebut
“Mereka yang berkuasa hari ini berjanji untuk membangun Kuil Dewa Ram. Mereka harus mendengarkan dan memenuhi permintaan kami,” ujar pemimpin senior Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) Suresh Bhaiyyaji Joshi di pada Ahad, lansir New Delhi Television (NDTV). Untuk diketahui, RSS adalah mentor ideologis Partai Bhartiya Janta yang kini berkuasa di India (BJP).
Demo pada Ahad di Pangkalan Ramlila New Delhi itu juga dihadiri oleh para pemimpin dari kelompok sayap kanan lainnya.
“Kami ingin sebuah ordonansi muncul, sehingga sebuah kuil untuk Dewa Ram dapat dibangun di Ayodhya,” ujarVinod Bansal, juru bicara nasional untuk Vishva Hindu Parishad (VHP), merujuk pada klaim bahwa situs tersebut adalah tempat kelahiran orang Hindu -Dewa Ram.
Penghancurkan Masjid Babri pada 1992 silam oleh Umat Hindu itu, memicu kerusuhan nasional yang menyebabkan sekitar 2 ribu orang tewas. Warga Muslim sendiri menuntut pendirian sebuah masjid baru di situs tersebut.
Sebelum tahun 1940-an, masjid ini dinamakan Masjid-i Janmasthan (bahasa Urdu: مسجدِ جنمستھان, bahasa Hindi: मस्जिद ए जन्मस्थान, artinya: “masjid tempat kelahiran”).
Masjid ini berdiri di Bukit Ramkot(disebut juga Janmasthan (“tempat kelahiran”)).
Masjid Babri diruntuhkan oleh sekitar 150 ribu orang dari kaum nasionalis Hindu pada tanggal 6 Desember 1992, dalam sebuah peristiwa yang sebelumnya sudah direncanakan, walaupun sebelumnya Mahkamah Agung India sudah melarang perusakan masjid itu.
Lebih dari 2.000 orang tewas dalam kerusuhan berikutnya di banyak kota besar di India, termasuk Mumbai dan Delhi. []

SUMBER: ANADOLU Agency, Islam pos