SBY tak menyebut PDIP secara langsung dalam perobekan atribut partainya (Foto: merdeka.com)
10Berita, Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berjanji lebih intens kampanye pada Januari 2019 mendekati masa Pilpres. Namun, niat ini batal. Pasalnya atribut parpol mereka dirusak di Pekanbaru, Riau.
AHY bahkan memberi catatan khusus. Kedatangan Presiden Jokowi dan SBY yang bersamaan itu, disambut berbagai bendera parpol pendukung koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin, tapi menurutnya hanya bendera dan baliho Demokrat yang dirusak.
SBY menegaskan ia akan turun langsung berkampanye dalam perang frontal antara Prabowo dan Jokowi (Foto: beritasatu.com)
Sebagaimana diberitakan oleh tribunnews.com, (16/12), SBY merasa, dirinya dan AHY diserang padahal kompetisi bukan antara SBY dan Jokowi. Ia lalu beranalogi, dalam perang dunia kedua itu sebetulnya Amerika Serikat tidak mau terlibat. Namun adanya pihak-pihak baik di Asia maupun di Eropa yang melibatkan Amerika Serikat sebagai pihak yang diserang. Seperti insiden Pearl Harbour dimana AS diserang habis-habisan.
Hingga akhirnya segalanya menjadi sengsara dan seperti apa akhir dari Perang Dunia Kedua itu semuanya sudah tahu, Amerika dan sekutu menang. Ia telah meminta petunjuk Allah, untuk melibatkan diri dalam kompetisi antara Prabowo-Sandiaga melawan Jokowi-Ma’ruf Amin – yang SBY sebut sebagai perang frontal. Ia menegaskan sebenarnya Pilpres 2019 bukanlah “perang” dirinya, tapidirinya memang harus terlibat. Untuk itu, ia akan berjuang habis-habisan memenangkan Prabowo-Sandiaga dan meminta keadilan dalam berdemokrasi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang oknum pelaku pengrusakan spanduk, baliho dan bendera Partai Demokrat di Kota Pekanbaru ditangkap oleh pengurus dan simpantisan partai, Jumat (14/12/2018) malam lalu.
Penangkapan itu dilakukan setelah pengurus Demokrat mendapat kabar adanya perusakan atribut sehingga melakukan penyisiran. Partai Demokrat melaporkan kasus pengrusakan ribuan baliho, spanduk, dan bendera yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) pada Sabtu (15/12/2018) ke Polresta Pekanbaru.
Insiden pengrusakan itu dilaporkan langsung oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) Demokrat Hinca Panjaitan bersama pengurus Demokrat Riau. Pihaknya ingin kasus ini diusut tuntas oleh polisi setempat untuk mewujudkan rasa keadilan. Sementara Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Riau, Aherson, menegaskan, pihaknya meminta kesamaan dan berdemokrasi yang aman serta tidak otoriter, termasuk tak menghalalkan segala cara. Pihaknya sangat terpukul dengan indisen ini dimana atribut partai dikoyak hingga diinjak-injak oknum yang tak bertangungjawab.
Nah, bagaimana sepak terjang SBY dalam memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Akankah SBY yang mesinnya sudah mulai panas bisa membalikkan keadaan?
SBY tak menunda lagi kampanye untuk pemenangan Prabowo-Sandiaga (Foto: viva.co.id)

Sumber :