OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 15 Desember 2018

Soal Alumni UGM Dukung Prabowo, Sudirman Said: Perubahan Menggelinding

Soal Alumni UGM Dukung Prabowo, Sudirman Said: Perubahan Menggelinding

Sejarah akan mencatat deklarasi tersebut sebagai tanda perubahan akan terus menguat.

10Berita  Direktur Materi Debat dan Kampanye BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said, memberikan apresiasi tinggi terhadap keputusan para alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
Ia mengungkapkan, terlebih sikap dan keputusan dengan gagah berani tersebut dibuat di tengah kondisi yang bisa disebut tidak kondusif untuk berekspresi.
"Saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada rekan-rekan alumni Gadjah Mada yang mengambil sikap dengan gagah berani di tengah suasana yang sebetulnya tidak kondusif untuk berekspresi. Apalagi kita tahu semua situasi di Gadjah Mada nyuwun nagapunten," kata Sudirman di sela-sela Deklarasi Relagama PAS di Sleman, DIY, Sabtu (15/12).
Sudirman mengungkapkan, sejarah akan mencatat deklarasi tersebut sebagai tanda perubahan akan terus menguat.
"Insyaallah sejarah mencatat dari tempat ini perubahan akan terus menggelinding, perubahan akan terus menguat, dan sikap masyarakat akan di salurkan lewat panjengan sedoyo," ujarnya.
Sudirman kembali mengingatkan akan pesan Bung Hatta dalam hari alumni 11 Juni 1957. Hal itu Bung Hatta ilustrasikan dengan sekolah SMA yakni belajar dan menyerap semua pelajaran tanpa pertanyaan. Namun, berbeda dengan di bangku perkuliahan.
"Tetapi belajar di perguruan tinggi disebutnya menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu tidak hanya menerima tapi mempertanyakan terus menerus sambil mencari kebenaran," paparnya.
Oleh sebab itu, lanjut Sudirman, Bung Hatta menyebut lulusan perguruan tinggi yakni seorang cendekiawan atau kaum intelegensia yang memiliki tanggung jawab moral dan intelektual.
"Intelektual itu mencari terus-menerus yang benar, meluruskan apa yang salah, tidak sekadar menerima apapun yang datang dari pemegang kekuasaan, tapi punya tanggung jawab moral yakni memikirkan tidak saja keadaan negara saat ini apa yang bisa diraih, tapi juga bagaiamana keselamatan bangsa kedepan," paparnya.
"Dan oleh beliau diingatkan kalau kaum cendekiawan itu kemudian diam saja melihat kemencengan-kemencengan maka sebetulnya kita sedang membiarkan negera ini ssmemakin runtuh dan semakin tenggelam," ujar mantan Menteri ESDM Kabinet Kerja Jokowi-JK itu. (Nadhir Attamimi/adn)

Sumber : kumparan 

Related Posts:

  • The SOMAD Power The SOMAD Power 10Berita  – Azan masjid tadi di kompleks rumahku, yang baru direnovasi hampir 5 milyar bergema. Ini azan Jumat, 25 Januari 2019. Hatiku tetap bingung apakah aku ke Masjid itu, atau ke Masjid yang… Read More
  • Ketika UI Tidak Disebut Prabowo Saat Deklarasi Alumni Ketika UI Tidak Disebut Prabowo Saat Deklarasi Alumni 10Berita , Deklarasi Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia mendukung Prabowo Sandi berlangsung di Padepokan Silat TMII (Taman Mini Indonesia Indah) Jakarta, Sab… Read More
  • Prabowo: Saya Sebut LRT Palembang Tak Berguna, JK Lalu Membenarkan 10Berita  – Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengaku sering dituduh dan dihujat karena membeberkan sejumlah data terkait kritik kepada pemerin… Read More
  • Timses Jokowi Sebut Jan Ethes Sebagai Keunggulan Kampanye, Warganet: Ini Sudah Offside! Timses Jokowi Sebut Jan Ethes Sebagai Keunggulan Kampanye, Warganet: Ini Sudah Offside! 10Berita  Ketua Tim Cakra 19, salah satu tim bayangan pemenangan calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di pemilihan… Read More
  • SIAPA DIBALIK TABLOID INDONESIA BAROKAH ??? SIAPA DIBALIK TABLOID INDONESIA BAROKAH ??? 10Berita  Tabloid "INDONESIA BAROKAH" sedang menjadi sorotan publik di tengah Pilpres 2019.Tabloid yang berisi adu domba Umat Islam dan kampanye hitam terhadap capres Pr… Read More