OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 26 Desember 2018

Terus Tumbuh dan Meninggi, Anak Krakatau Berpotensi Meletus Hebat seperti

Terus Tumbuh dan Meninggi, Anak Krakatau Berpotensi Meletus Hebat seperti Induknya



10Berita  - Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) dipicu oleh erupsi Gunung Anak Krakatau. Gunung yang berada di Selat Sunda itu memang sudah aktif sejak Juli tahun ini. Bahkan pada Sabtu pukul 21.00 telah terjadi letupan.

Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tiar Prasetya menjelaskan, fenomena ini mirip dengan tsunami yang diakibatkan Gunung Krakatau pada tahun 1883 silam. Saat itu, longsoran vulkanik Krakatau menimbulkan tsunami besar.

Beberapa dekade setelah Gunung Krakatau meletus hebat pada 27 Agustus 1883, perlahan-lahan Anak Krakatau mulai muncul dan sampai sekarang terus tumbuh dan meninggi. Oleh karena itu gunung berapi ini disebut Anak Krakatau.

Terus Tumbuh dan meninggi setiap tahunnya, Anak Krakatau ini berpotensi meletus hebat seperti induknya dulu. Jika sampai hal itu terjadi, wilayah di sekitar Selat Sunda bisa terancam.

Berikut ini simak beberapa fakta Anak Krakatau:

1. Anak Krakatau mulai muncul pada tahun 1927

Pada 29 Desember 1927, sejumlah nelayan dari Jawa melihat ada uap yang muncul dari kaldera yang sekarang sudah jadi Gunung Anak Krakatau.

Sedangkan menurut Data Dasar Gunungapi Indonesia, Gunung Anak Krakatau mulai muncul dari permukaan laut Selat Sunda pada 30 Januari 1930. Anak Krakatau muncul akibat dari ledakan dahsyat induknya, Gunung Krakatau pada tahun 1883.

2. Anak Krakatau Terus Tumbuh Setiap Tahunnya

Anak Krakatau terus tumbuh 4-6 meter setiap tahunnya. Hal itu disebabkan karena aktivitas vulkanik Anak Krakatau yang sangat tinggi, sehingga banyak material yang dikeluarkan dari perut gunung ini yang membuatnya terus tumbuh.

3. Ukuran Gunung Anak Krakatau

Menurut data Badan Geologi ESDM pada tahun 2010, Anak Krakatau memiliki ketinggian mencapai 320 meter di bawah permukaan laut. Dan untuk diameternya, Anak Krakatau bisa mencapai 2 kilometer pada Agustus 2018 kemarin. Sementara induknya memiliki ketinggian 800 meter.

4. Ada Spesies Hewan dan Tumbuhan yang Hidup di Anak Krakatau

Meskipun Anak Krakatau merupakan gunung berapi aktif, di bagian sisi timur gunung ini terdapat beberapa spesies hewan dan tumbuhan yang hidup di sana. Sementara di bagian puncaknya tidak ditemukan tanda kehidupan karena suhunya yang sangat panas.

5. Kekuatan Erupsi Anak Krakatau bisa Sangat Besar

Gunung Anak Krakatau terus tumbuh besar dan mungkin saja nanti bisa sebesar induknya. Ditambah lagi gunung ini didominasi oleh magma silika. Biasanya, gunung berapi yang memiliki magma dengan kandungan silika, letusannya bisa sangat hebat.

Andaikan gunung ini meletus hebat, tak menutup kemungkinan bencana yang disebabkan letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 akan terulang lagi.


sumber: arrahmah