OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 17 Januari 2019

Embusan Angin Perubahan

Embusan Angin Perubahan


10Berita Tadi malam, Jokowi dan Ketua-Ketua Partai ngumpul bareng. Cawapres Kyai Maruf Amin tidak diikut-sertakan. Entah apa yang mereka bicarakan. Sebuah konspirasikah?

Ketua TKN Erick Thohir mengatakan, “Kebetulan hari ini tempatnya cuma terbatas, cuma ada 20 tempat duduk. Makanya tadi yang hadir para ketum dan sekjen-sekjen.”

Statement lugu dari pengusaha dan politisi amatiran. Kyai Ma’ruf Amin merupakan jangkar yang hambat elektabilitas Jokowi. Muhaimin Iskandar benar. Jika bukan dirinya yang jadi Cawapres, Jokowi kalah.

Animo massa beda. Ini bukan tahun 2014. Kualitas minus Jokowi diketahui jelas. Infrastruktur hanya melanjutkan Program SBY. Manfaatnya ngga besar. De-industrialisasi. Indonesia enggan Swasembada Beras.

Klik-klik kekuasaan rebutan proyek. Bupati-Walikota rogoh kantong sendiri untuk acara Dukung Paslon Ko-Ruf No 1. Menteri Negara nyuruh makan keong sawah, tanam cabe sendiri, nawar harga, cacing makarel bergizi dan cabut meteran listrik.

Nge-bom perahu nelayan asing dan ngatain Wapres Sandi dengan istilah “Goblok” ngga membuat nelayan makmur.

Makan cilok, stuntman motor gede, nganu-nganu, ledis en jentelemen pelis kam en inpes tu mai kantri, foto gaya di wilayah bencana, hau ken yu du det, ngga membuat mereka tampak cerdas.

Exclusive. Untalented singer seperti Agnes Mo dan Banser Elite diundang ke istana. Tapi pergi ke pasar beli tempe saat didatangi guru honorer dan buruh pertamina yang dipecat. Ke bandara, siap-siap kabur naik pesawat waktu jutaan mujahid dan ulama merilis aksi 411. Laah, katanya kangen didemo. Bullshit deh ah. Omong kosong.

Di Medsos, pendukung Jokowi hanya akun-akun bodong. Di Dunia Nyata, pendukungnya massa bayaran.

Ngabisin duit bikin acara deklarasi Aktifis 98. Yang dateng “manula” dikaosin aktifis. Jaga gengsi, “ibu-ibu bangsa” dari Cibitung dikaosin sebagai Alumni UI.

Migrasi public figure seperti Ngabalin, Kapitra, La Nyalla, Yusril, Yusuf Mansur tidak bawa massa. Gerbong kosong. Listrik mahal. Sebagian tokoh loncat pagar karena disandera kasus.

Skandal porno silih berganti mewarnai “Revolusi Mental”. Aktornya para pendukung second layers. Bikin publik muak. Terheboh adalah Vanessa Angel 80 juta. Di Akun resmi Instagramnya, “Si Angel” pernah pasang stiker semboyan Ahokers: “Saya Pancasila”.

Tipologi pendukung fanatik Jokowi terdiri dari massa kafir islamophobic dan individu-individu yang diuntungkan Jokowi. Mereka dapet proyek.

Memenangkan Jokowi artinya menyelamatkan bisnis mereka. Massa grassroot hanya diberi janji-janji.

Penulis: Zeng Wei Jian


Sumber : portal islam