OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 25 Januari 2019

Mengapa Kita Harus Berinvestasi?

Mengapa Kita Harus Berinvestasi?

10Berita  Satu dari sekian banyak resolusi keuangan yang biasa dianjurkan para pakar keuangan saat tahun baru yakni investasi. Sayangnya, masyarakat belum akrab dengan investasi sehingga belum melihatnya sebagai keharusan atau kebutuhan.
Alhasil, investasi masih sekadar wacana di list resolusi keuangan bagi sebagian besar masyarakat. Ironis, hal ini berulang setiap tahun tanpa realisasi.
Hingga di awal 2019 ini saja, sebagian besar masyarakat masih saja lebih akrab dengan tabungan dan deposito dibandingkan investasi. Padahal, hasil penempatan uang di tabungan dan deposito tidak sebanding dengan kenaikan berbagai kebutuhan hidup di masa depan. Inflasi menggerus nilai uang di tabungan dan deposito.
Belum lagi, walaupun tabungan dan deposito memberikan bunga, nilai uang yang disimpan tetap saja menyusut. Dengan bunga yang relatif kecil plus potongan ini-itu, mulai dari biaya administrasi, kartu ATM hingga pajak, nilai uang kita toh tetap menyusut.
Mindset sebagian besar masyarakat masih salah dalam memahami penyusutan ini. Mereka beranggapan uang terus bertambah, tetapi tak sadar kalau kenaikan nilai uangnya tak sebanding dengan tingkat inflasi alias jauh di bawah inflasi.
Apalagi kalau saldonya hanya seuprit, bukannya nambah, dana yang ada justru makin menyusut. Sangat lah wajar kalau pakar keuangan biasa menganjurkan strategi jitu investasi untuk menaklukkan inflasi.
Investasi dalam konteks finansial dipahami sebagai aktivitas membeli sesuatu yang diharapkan bisa dijual kembali di masa yang akan datang dengan nilai yang lebih tinggi. Singkatnya, investasi adalah membeli aset yang nilainya berpotensi naik di masa depan.
Lalu mengapa investasi? Setidaknya ada 5 (lima) alasan mengapa investasi itu perlu dilakukan oleh siapa pun tanpa memandang usia. Pertama, investasi bisa mendatangkan penghasilan tambahan. Kedua, investasi membuat uang terus bertambah dan tidak termakan inflasi. Ketiga, investasi menyamankan masa pensiun. Keempat, investasi bisa memenuhi dana pendidikan yang tiap tahun meningkat drastis. Kelima, investasi bisa melipatgandakan aset atau uang.
Lantas apa saja pilihannya? Ada banyak opsi investasi, mulai dari logam mulia (emas), properti, bisnis, barang koleksi, reksa dana, obligasi, dan saham dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Namun dari opsi-opsi tersebut, saham lah yang berpotensi memberikan imbal hasil paling tinggi. Apalagi, investasi saham yang kini akrab disebut dengan nabung saham sudah gampang dan praktis karena bisa dilakukan di mana saja dengan smartphone di genggaman tangan.
Investasi saham sudah serba online dengan modal yang relatif kecil tapi mendatangkan imbal hasil tinggi, cocok untuk mereka yang super sibuk, sangat likuid, tidak ada biaya administrasi, pajak paling murah, tidak ada risiko hilang, tercuri atau rusak, bisa disimpan terus dan diwariskan, bisa dilakukan seumur hidup sampai tua, dan tentunya aman karena dijamin oleh pemerintah.
Nah, untuk memulai investasi saham, kita cukup membuat rekening efek di salah satu sekuritas, seperti di PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier), yang telah memelopori pembukaan rekening efek dengan cepat, mudah, dan ora susah tanpa tanda tangan basah dan kirim dokumen fisik segala.
Kita cukup registrasi secara digital dengan mengunduh terlebih dulu aplikasi IPOTGO atau IPOTPAY yang tersedia di Play Store dan App Store, kemudian memasukkan nomor e-KTP, mengunggah foto diri dengan memegang e-KTP dan foto spesimen tanda tangan. Dalam waktu kurang dari satu jam, investor bisa langsung investasi. Resolusi investasi pun mudah direalisasikan di awal 2019 ini. Selamat berinvestasi!
Dipersembahkan Oleh : Indo Premier Online Technology (IPOT)
Sumber : UC News