Bagasi Berbayar Ancam Turunkan Kunjungan Turis
10Berita, Transportasi udara juga jadi andalan dalam sektor pariwisata, tapi polemik bagasi berbayar yang hangat diperbincangakan akhir-akhir ini bisa jadi bumerang bagi sektor ini. "Kalau harganya tinggi, orang akan mengurangi jalan-jalan dan ini akan berdampak pada pariwisata nasional. Jadi target kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal pasti akan turun," kata ekonom INDEF, Bhima Yudhistira dalam sebuah diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2019).
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di periode sejak awal tahun hingga November 2018 baru mencapai 14,4 juta orang. Angka itu masih jauh dari target pemerintah yakni 20 juta turis asing pada 2018. "Target 2018 yang sebesar 20 juta wisatawan saja tak tercapai, apalagi ini ditambah bagasi berbayar," katanya.
Maka dari itu kata dia, Pemerintah harus peka akan situasi ini, jika menginginkan sektor pariwisata berkembang dan maju, Pemerintah harus membuat kebijakan yang mengatur harga tiket pesawat yang terjangkau. "Tidak harus mahal, yang penting terjangkau bagi masyarakat. Kalau pemerintah berniat mendorong sektor pariwisata, maka pertahankan harga tiket terjangkau di masyarakat," katanya.
Selain itu ia juga menilai kebijakan bagasi berbayar bisa berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di tahu 2019 yang diprediksi bakal stagnan di angka lima persen. Oleh karena itu ia meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan tersebut. "Evaluasi lagi kebijakan soal bagasi berbayar. Kita tidak menyalahkan maskapai tetapi ini adalah pemerintah yang harus ambil alih karena ini sudah diregulasi," ujarnya. [ipe]
SUMBER : Inilahcom
10Berita, Transportasi udara juga jadi andalan dalam sektor pariwisata, tapi polemik bagasi berbayar yang hangat diperbincangakan akhir-akhir ini bisa jadi bumerang bagi sektor ini. "Kalau harganya tinggi, orang akan mengurangi jalan-jalan dan ini akan berdampak pada pariwisata nasional. Jadi target kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal pasti akan turun," kata ekonom INDEF, Bhima Yudhistira dalam sebuah diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2019).
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di periode sejak awal tahun hingga November 2018 baru mencapai 14,4 juta orang. Angka itu masih jauh dari target pemerintah yakni 20 juta turis asing pada 2018. "Target 2018 yang sebesar 20 juta wisatawan saja tak tercapai, apalagi ini ditambah bagasi berbayar," katanya.
Maka dari itu kata dia, Pemerintah harus peka akan situasi ini, jika menginginkan sektor pariwisata berkembang dan maju, Pemerintah harus membuat kebijakan yang mengatur harga tiket pesawat yang terjangkau. "Tidak harus mahal, yang penting terjangkau bagi masyarakat. Kalau pemerintah berniat mendorong sektor pariwisata, maka pertahankan harga tiket terjangkau di masyarakat," katanya.
Selain itu ia juga menilai kebijakan bagasi berbayar bisa berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di tahu 2019 yang diprediksi bakal stagnan di angka lima persen. Oleh karena itu ia meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan tersebut. "Evaluasi lagi kebijakan soal bagasi berbayar. Kita tidak menyalahkan maskapai tetapi ini adalah pemerintah yang harus ambil alih karena ini sudah diregulasi," ujarnya. [ipe]
SUMBER : Inilahcom