Canda Prabowo di Medan: Televisi Tobat hingga Polisi Harus Netral
10Berita Di sela-sela pidatonya yang berapi-api, Prabowo kerap melontarkan candaan.
Canda Prabowo di Medan: Televisi Tobat hingga Polisi Harus Netral
Calon Presiden Prabowo Subianto saat mengahadiri acara Silaturahmi Akbar bersama ribuan pendukungnya di Medan
Calon Presiden Prabowo Subianto saat mengahadiri acara Silaturahmi Akbar bersama ribuan pendukungnya di Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Capres 02 Prabowo Subianto tak hanya menyampaikan hal serius dalam pidatonya saat bertemu pendukung di Regale Internasional Convention Center, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (23/2). Sejumlah candaan juga dilontarkan Prabowo di depan pendukungnya.
Misalnya, saat ia membahas tentang kesejahteraan masyarakat yang menurutnya tak kunjung dirasakan karena dinikmati bangsa lain dan segelintir orang. Di sela-sela keseriusannya, Prabowo mengucapkan gurauannya.
"Saya melihat bangsa Indonesia di ujung punah. Ada nanti di Jakarta yang mengejek-ngejek Prabowo. Ada media-media nanti yang bikin headline Prabowo ngingau. Saudara-saudara, media-media itu dibayar saudara. Ini kamera ngerekam benar enggak? Atau ngerekam nungu saya salah bicara?" ujar Prabowo melihat kamera di depannya dan disambut tawa pendukungnya.
Melihat suana begitu cair, Prabowo berjoget wayang yang disambut tawa massa. Prabowo memiliki gaya pidato yang berapi-api. Di tengah pidato itu, ia sempat meminta kopi untuk menghilangkan haus.
"Tolong ambilkan kopi dulu, saya minum kopi dulu boleh?" tanya Prabowo kepada massa yang hadir. Tak berapa lama kemudian ia menyeruput kopi sambil duduk di sebuah kursi yang disediakan panitia.
"Kalau sudah secangkir kopi, tiga jam saya bicara, kuat enggak dengernya? Nanti saya dilempar sepatu," ujarnya disambut riuh tawa.
Prabowo kemudian bercerita semasa menjadi tentara, kadang sikap saat minum kurang baik. Kadang minum sambil berdiri dan bahkan sambil berlari.
"Kalau sekarang jadi calon presiden, jadi harus tertib, karena banyak kamera," ujarnya disambut tawa.
"Siapa di sini wartawan? Oh TV One, oke. Eh sori, semua TV sekarang oke, sudah mulai tobat. Bukan Prabowo yang takut, tapi takut sama emak-emak. Penonton TV paling banyak emak-emak. Kalau dia enggak suka satu channel, dia tinggal, saya tak sebut namanya ya. Yang itu tuh,"ujar Prabowo berkelakar.
Tidak sampai di situ saja, caandaan Prabowo berlanjut ketika ia melihat polisi yang menjaga keamanan di lokasi pertemuan sering tersenyum mendengar pidatonya. Sembari bercanda, Prabowo mengingatkan bahwa Polri harus netral.
"Eh loh polisi jangan senyum-senyum. Petugas harus netral, ini herannya kalau polisi dengerin Prabowo pidato jadi pro gue," ujar Prabowo yang disambut riuh tawa massa yang hadir.
Sumber : Kumparan
10Berita Di sela-sela pidatonya yang berapi-api, Prabowo kerap melontarkan candaan.
Canda Prabowo di Medan: Televisi Tobat hingga Polisi Harus Netral
Calon Presiden Prabowo Subianto saat mengahadiri acara Silaturahmi Akbar bersama ribuan pendukungnya di Medan
Calon Presiden Prabowo Subianto saat mengahadiri acara Silaturahmi Akbar bersama ribuan pendukungnya di Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Capres 02 Prabowo Subianto tak hanya menyampaikan hal serius dalam pidatonya saat bertemu pendukung di Regale Internasional Convention Center, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (23/2). Sejumlah candaan juga dilontarkan Prabowo di depan pendukungnya.
Misalnya, saat ia membahas tentang kesejahteraan masyarakat yang menurutnya tak kunjung dirasakan karena dinikmati bangsa lain dan segelintir orang. Di sela-sela keseriusannya, Prabowo mengucapkan gurauannya.
"Saya melihat bangsa Indonesia di ujung punah. Ada nanti di Jakarta yang mengejek-ngejek Prabowo. Ada media-media nanti yang bikin headline Prabowo ngingau. Saudara-saudara, media-media itu dibayar saudara. Ini kamera ngerekam benar enggak? Atau ngerekam nungu saya salah bicara?" ujar Prabowo melihat kamera di depannya dan disambut tawa pendukungnya.
Melihat suana begitu cair, Prabowo berjoget wayang yang disambut tawa massa. Prabowo memiliki gaya pidato yang berapi-api. Di tengah pidato itu, ia sempat meminta kopi untuk menghilangkan haus.
"Tolong ambilkan kopi dulu, saya minum kopi dulu boleh?" tanya Prabowo kepada massa yang hadir. Tak berapa lama kemudian ia menyeruput kopi sambil duduk di sebuah kursi yang disediakan panitia.
"Kalau sudah secangkir kopi, tiga jam saya bicara, kuat enggak dengernya? Nanti saya dilempar sepatu," ujarnya disambut riuh tawa.
Prabowo kemudian bercerita semasa menjadi tentara, kadang sikap saat minum kurang baik. Kadang minum sambil berdiri dan bahkan sambil berlari.
"Kalau sekarang jadi calon presiden, jadi harus tertib, karena banyak kamera," ujarnya disambut tawa.
"Siapa di sini wartawan? Oh TV One, oke. Eh sori, semua TV sekarang oke, sudah mulai tobat. Bukan Prabowo yang takut, tapi takut sama emak-emak. Penonton TV paling banyak emak-emak. Kalau dia enggak suka satu channel, dia tinggal, saya tak sebut namanya ya. Yang itu tuh,"ujar Prabowo berkelakar.
Tidak sampai di situ saja, caandaan Prabowo berlanjut ketika ia melihat polisi yang menjaga keamanan di lokasi pertemuan sering tersenyum mendengar pidatonya. Sembari bercanda, Prabowo mengingatkan bahwa Polri harus netral.
"Eh loh polisi jangan senyum-senyum. Petugas harus netral, ini herannya kalau polisi dengerin Prabowo pidato jadi pro gue," ujar Prabowo yang disambut riuh tawa massa yang hadir.
Sumber : Kumparan