OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 12 Februari 2019

Dosen UI: Indonesia Masuk 'Debt Trap', Utang Dibayar dengan Mengutang

Dosen UI: Indonesia Masuk 'Debt Trap', Utang Dibayar dengan Mengutang



Ilustrasi Hutang|

10Berita, Dosen Universitas Indonesia, Ronnie Higuchi Rusli menegaskan, bahwa Indonesia sulit keluar dari persoalan utang. Meskipun pada pemimpin berikutnya. Apalagi bunga yang ditawarkan rendah disertai jangka waktu cicilan yang panjang.

"Indonesia sudah masuk debt trap di mana utang dibayar dengan mengutang (liat rate bunga utang US$) ”A debt trap is defined as a situation where a borrower takes on new debt to repay existing debt” tinggal pilih menu tenggang ngutangnya 6-30 tahun & pilih menu bunganya, gurih," kata @Ronnie_Rusli melalui akun Twitternya, Senin (11/2/2019).

Lebih lanjut, utang Indonesia tidak dapat dihapus selayaknya utang dari China. Pasalnya, Indonesia berutang menggunakan mata uang asing.

"Pertumbuhan PDB China secara official seperti gambar di bawah ini. Tapi menurut penelitian Global Research sekitar 1-2 persen saja bahkan kemungkinan minus. Tapi untungnya utang China kepada pemerintah dan bank-bank Pemerintah China sehingga bisa dihapus bukukan. Indonesia berat karena utang dalam US$," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan, bahwa utang yang dilakukan pemerintahan sekarang ini sudah menjadi pilihan tradisi kepemimpinan terdahulu.



"Itu karena apa? Karena fakta bahwa ekonomi kita bocor sebagaimana menjadi keyakinan pak @Probowo lambat laun makin terbukti. Gali lobang-tutup lobang APBN jadi tradisi. Utang hanya untuk bayar bunga utang setiap tahun, bahkan diakui juga oleh Bu Sri Mulyani. #EkonomiBocor," ujar @Fahrihamzah.

Kemudian, mantan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim, menjelaskan jika Jokowi berutang untuk menutupi utang pemimpin sebelumnya. Selain itu, utang digunakan untuk hal yang produktif.

"Kalau Anda baca sejarah ekonomi Indonesia, gali lobang tutup lobang itu sudah terjadi sejak era Soeharto. Dan Jokowi mewarisi lobang yang makin besar, dalam bentuk cicilan yang makin besar. Sebagai Presiden yang peduli pembangunan rakyatnya maka Jokowi mengambil kebijakan berutang," jelasnya.

Sumber : AKURAT.CO