OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 05 Maret 2019

Jika Prabowo-Sandi Menang, Semoga TGB dan UYM...

Jika Prabowo-Sandi Menang, Semoga TGB dan UYM...



10Berita - Tirulah totalitas Tuan Guru Bajang dan Ustadz Yusuf Mansur dalam memkapitalisasi citra Joko Widodo.

Mereka woles, tapi pergerakannya jelas. Tidak menyerang secara vulgar kepada Prabowo atau pun pendukungnya. Tapi TGB dan UYM terus menggunting barisan Prabowo dalam sunyi. 

Misal, ketika TGB mempersoalkan gugatan ummat kepada Presiden Joko yang telah mengkriminalisasi sebagian ulama, “Lha yang ngomong ada kriminaisasi itu ngisi pengajian dimana-mana,“ kata TGB, “Majelis taklimnya banyak. Andai memang benar ada kriminalisasi, gak mungkinlah mereka bisa leluasa ngisi pengajian!” 

Hanya saja TGB tidak membedah kasus perkasus masing-masing ulama/tokoh yang telah jadi terpidana, terdakwa, tersangka atau yang masih terperiksa. Ia hanya mem-framing seolah-olah tidak ada kriminalisasi. Harus diakui TGB cerdas! 

Ketika banyak orang yang meragukan kebenaran ibunya Joko Widodo, TGB mendatangi Sudjiatmi di Solo. TGB pun memberikan kesaksian bahwa keluarga Jokowi adalah keluarga muslim. Dengan ditambahi kata sederhana menjadi keluarga muslim yang sederhana. 

Sekali lagi, TGB tidak masuk pada substansi yang menjadi persoalan. Cukup begitu saja. Tapi harus diakui bahwa begitu-begitu itu menjadi polesan tersendiri bagi Pak Joko. 

Yusuf Mansur yang pada awal terus berada di keremangan, akhirnnya menyulut banyak obor untuk Joko Widodo. Saat awal dulu bertemu dengan Kiai Ma'ruf, ustadz Paytren ini masih menampik bahwa ia mendukung Capres yang didukung PDIP tersebut. PDIP yang ketua umumnya pernah membuat pernyataan keraguan akan kebenaran akhirat. 

Yusuf Mansur cerdas. Awal dia keluar dari keremangan, melalui chating-nya dengan TGB. Joko rajin ke masjid. Joko rajin puasa sunnah. Istri Joko di Solo nyetir sendiri dan segenap pujian langit lainnya. 

Yusuf Mansur juga mengaku, bahwa sudah lama ia ingin mengumukan dukungannya kepada presiden ditugaskan Megawati tersebut. Namun konon, justru Pak Joko yang mencegah UYM untuk ngomong. Takut Paytren ditinggapkan ummat. Yang mana, sebenarnya ini juga menjadi penjelasan bahwa Pak Joko Widodo tidak disukai ummat. 

Namun, Yusuf Mansur dan Tuan Guru Bajang telah menempatkan diri untuk menjadi perisai bagi Joko Widodo. Semoga apa yang telah UYM dan TGB upayakan tidaklah sia-sia. Ketika kelak memang Joko-Ma'ruf terpilih, semoa TGB jadi menteri agama. Sedang Yusuf Mansur adalah menteri perdagangan. 

Tapi apabila yang menjadi pemenang adalah Prabowo-Sandi, semoga TGB dan UYM kembali ke pangkuan ummat.


sumber: tarbawia