OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 07 Maret 2019

Kami Dengar Aduan Anda, Pak Anies

Kami Dengar Aduan Anda, Pak Anies


10Berira Kami mengerti, bapak telah bersungguh-sungguh menunaikan janji yang pernah diucapkan. Sebuah janji mulia, menghindari pembangunan Jakarta dari harta haram minuman keras. Menjual saham BUMD PT Delta Djakarta yang memproduksi bir.


Terus lah berjuang menunaikan janji itu. Agar rakyat tak menganggap semua pemimpin di negeri ini selalu berbohong dan ingkar. Agar ada teladan, yaitu para pemimpin yang menepati apa yang pernah diucapkan. Satu barisan bersama kang Ahmad Heryawan yang telah memberikan bukti kata-katanya kepada masyarakat Jawa Barat.

Kemarin, Anda mengadu kepada kami, rakyat Jakarta. Tentang persekongkolan angogota dewan yang menghalang-halangi penjualan saham pemprov DKI di PT Delta Djakarta.

"Kita laporkan pada rakyat bahwa wakil-wakil anda ingin tetap memiliki saham bir. Dewan anda ingin punya saham bir, terus ingin punya untung dari saham bir," teriak Anda.


Adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menolak rencana pemprov DKI. Entah bagaimana dia beristinbath (menyimpulkan hukum dalam fiqh), dikatakannya penjualan saham itu riba.

"Dikatakan setahun dapat Rp 50 miliar, terus mau dijual Rp 1 triliun. Kita makan riba, itu buat saya. Saya sebagai orang Muslim, ya mohon maaf ya, lebih jahat riba daripada orang minum bir. Coba itu dipikirkan lagi lah," alibinya. Luar biasa. Jenis riba apa yang dimaksud orang itu?

"Nggak mau (dijual) saya, nggak sependapat." Ia keukeuh.


Maklum, PDIP yang menguasai kursi ketua DPRD DKI. Justru masyarakat bisa heran kalau partai berlambang banteng itu mendukung pemberantasan maksiat.
Senada, politis Nasdem pun menolak. "Kenapa nggak sekalian Bank DKI dijual? Kan riba tuh," kata Bestari Barus, ketua Fraksi Nasdem.


Tentu ada penahapan dalam memberantas kemungkaran. Dimulai dari yang resikonya paling kecil atau dampak mudhorotnya paling parah. Kemarin Alexis telah ditutup. Selanjutnya perusahaan bir. Zina, judi, dan miras adalah satu paket penyakit masyarakat yang kerusakannya paling kentara dan mewabah.

Sedangkan riba perbankan, masih bisa diubah pelan-pelan agar tak menyelisihi keyakinan umat beragama. Insya Allah kita menuju kesana kan, pak Anies?

Tak hanya partai oposisi di dewan, rupanya anggota legislatif dari partai pengusung Anies-Sandi pun menjegal langkah penjualan saham tersebut.

Adalah Syarif, Wakil Ketua F-Gerindra DPRD DKI yang mengamini PDIP dan Nasdem. "Lihatnya nggak begitu. Kita kan butuh duit untuk pembangunan. Hanya itu kan kebetulan usahanya bir. Yang penting kan duitnya," ujarnya. Duit adalah hal yang penting menurutnya, lebih prioritas dari aspirasi masyarakat yang tak menghendaki uang haram untuk pembangunan.


Alhamdulillah, masih ada pendukung di gedung dewan untuk niat pak Anies. Mereka dari PKS, yang pada pemilu besok bernomor urut 8.

"Lebih baik dialihkan ke hal-hal yang lebih prioritas. Pelayanan masyarakat di bidang perekonomian, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) misalnya, atau di bidang pendidikan, di bidang kesehatan," ujar Abdurrahman Suhaimi, ketua Fraksi PKS.


Lagi-lagi bisa dimaklumi. Mereka partai Islam. Tentu berkomitmen memberantas kemungkaran dengan kekuasaan.

Pak Anies, aduan Anda kemarin menyadarkan kami, apalagi yang awam politik dan tata negara, bahwa tak cukup mengisi eksekutif dengan orang baik. Karena rupanya ada program-program kepala daerah yang harus mendapat persetujuan anggota dewan.

Maka, legislatif pun harus dimenangkan oleh partai yang berkomitmen dalam amar ma'ruf nahi munkar melalui kekuasaan. Baik tingkat kota/kabupaten, Provinsi, juga DPR Pusat.

Kami dengar aduan Anda, pak Anies. Kami terus mendukung langkah Anda pada hal yang baik. Pemilu telah dekat. Dan kami akan hukum partai yang memelihara kemungkaran, dan akan mendukung dan bersama berjuang dengan partai yang menginginkan kebaikan bagi Jakarta. Insya Allah.

Zico Alviandri

Sumber: Islamedia