Mahfud MD

10Berita - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mencium potensi kerusuhan susulan. Makanya, dia menyuarakan agar segera dilakukan rekonsiliasi.
Menurut mantan menteri pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid itu, rekonsiliasi penting dilakukan untuk membuat situasi politik kondusif.
Menurutnya, politik itu tidak bisa zero sum game, yang menang mengambil semuanya yang kalah dihabisi seluruhnya.
"Saya kira untuk alam Indonesia dan budaya Indonesia rekonsiliasi politik itu menjadi penting," ujar Mahfud seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (29/5/2019).
Mahfud bilang, jika masyarakat kembali terprovokasi, bukan tak mungkin kerusuhan bisa terjadi kembali. Sebelumnya, kerusuhan pada 21-22 Mei 2019 telah memakan banyak korban, baik di kalangan masyarakat maupun aparat keamanan.
Saat ini, kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menangkap kesan adanya upaya pemerintah untuk menghabisi lawan politiknya. Itu dibuktikan dengan banyaknya tokoh yang dijadikan tersangka pasca pilpres.
Bahkan, beberapa kasus lama kembali diungkap dan langsung dijadikan tersangka. Dua di antaranya Denny Indrayana dan Ustaz Bachtiar Nasir.
Beberapa pendukung Prabowo lainnya dijadikan tersangka dalam kasus dugaan makar dan penyebaran hoaks.
Pada sisi lain, sejumlah terlapor di kubu pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak kedengaran kabarnya. Hal itu sempat diungkapkan Sandiaga Salahuddin Uno.
Dia menyebut, saat ini hukum tajam ke pihak oposisi dan tumpul kepada pendukung petahana.
Nah, menurutu Mahfud MD, langkah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang membawa sengketa Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK) patut diapresiasi.
"Kita mengapresiasi Pak Prabowo paslon nomor 2 bersama Pak Sandi yang sudah menbawa kasus ini ke MK untuk mencari penyelesaian yang paling elegan," kata Mahfud.
Sumber: rakyatku