Buwas: Stok Beras di Gudang Bulog Terancam Busuk, Kalau Ada yang Impor Itu Orang Gila
10Berita- Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) menyebut bahwa stok beras di gudang Bulog sebanyak 2,3 juta ton terancam busuk jika tidak segera disalurkan. Jumlah tersebut masih akan bertambah, sebab hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyerapan beras dari petani, rata-rata per hari mencapai 10.000 ton.
"Hari ini stok beras di Bulog 2,3 juta ton. Jadi kita tidak perlu impor, bahkan saya mau ekspor. Siapa yang mau beli, saya kasih. Kalau ada yang mau beli 1 juta ton dan saya punya, saya lepas, dari pada busuk di gudang," ujar Buwas disela menghadiri panen padi hasil kerja sama Bulog, Universitas Sebelas Maret (UNS), Ikatan I dan Bank BNI di lahan milik UNS Solo, Jumat (21/6).
Berdasarkan perhitungannya, sampai bulan Juli hingga Agustus stok bisa mencapai 3 juta ton jika tidak ada penyaluran. Gudang Bulog yang kapasitasnya 2,6 juta ton se Indonesia saat ini sudah ada 2,3 juta ton. Sehingga masih tersisa ruang untuk 63 ribu ton lagi.
"Setelah Agustus tidak ada penyerapan lagi, dan jika tidak segera disalurkan tinggal nunggu beras busuk," tandasnya.
Melihat kondisi tersebut, Buwas menegaskan jika Indonesia tidak perlu impor beras. Bahkan Bulog harus segera menyalurkan beras yang diserap dari petani tersebut. Jika tidak segera tersalurkan maka mutu beras akan menurun karena ada batas baku mutu pangan.
"Kalau ada yang suruh impor, itu orang gila, ada beras kok impor. Kecuali dia ada kepentingan pribadi, ya terserah. Tapi dia tidak berpihak kepada bangsa dan masyarakat Indonesia," tegasnya.
Menurut Buwas, Indonesia tidak perlu impor selama masih punya produk sendiri. Sebab jika masih tetap melakukan impor maka yang dirugikan adalah petani. Dirinya yakin hingga saat ini stok beras di Bulog masih berlebihan.
"Kalau tidak segera disalurkan Bulog akan rugi. Jika harus dikomersialkan tidak bisa karena sudah dikunci oleh kartel," pungkas Buwas.