Referensi pihak ketiga
10Berita, Diceritakan pagi itu Ibnu mangkal didepan salah satu hotel berbintang lima di daerah simpang lima Semarang. Tiba-tiba dari lobby hotel dia dipanggil oleh seorang pengunjung hotel. Pria itu meminta untuk diantarkan keliling dipusat kota Semarang menggunakan becak. Mendapatkan tawaran tersebut tentunya Ibnu begitu bahagia apalagi keluarga sedang menanti dirumah.
Referensi pihak ketiga
Sambil mengayuh sepeda Tukang becak ini melihat jam tangannya yang menunjukkan waktu 30 menit menjelang adzan subuh. Setelah menyusuri beberapa jalan sayup-sayup terdengar suara tarhim dari salah satu masjid yang memberikan tanda jika subuh adzan subuh segera berkumandang. Mendengar hal tersebut Ibnu meminta ijin pada Penumpangnya "mohon maaf ya pak, boleh tidak bapak saya pindahkan ke becak lain?"
"Emangnya bapak mau kemana?" Ucap penumpang itu.
"Mohon maaf pak, saya mau kergi ke masjid" ungkap Ibnu. Mendengar kalimat tukang becak itu penumpang ini merasa kagum kemudian melanjutkan pertanyaannya. "Kenapa harus kemasjid?" dengan polos Ibnu memberikan jawaban. "Saya sudah lama bertekad untuk mengumandangkan adzan di masjid agar orang-orang bangun dan melaksanakan sholat subuh. Sayang kan pak kalau kita tidak sholat Subuh". Jawaban dari seorang tukang becak ini membuat hati penumpangnya berdegup kencang. Namun dia merasa belum puas akhirnya penumpang ini kembali melontarkan pertanyaan.
Referensi pihak ketiga
"Pak bagaimana kalau pak ibnu tidak usah ke masjid tapi pak Ibnu temani saya keliling kota dan saya akan membayar Rp 500 ribu sebagai imbalannya". Ternyata Ibnu memberikan jawaban halus. "Mohon maaf pak, bukannya menolak. Namun guru saya pernah mengajarkan bahwa sholat Sunnah fajar lebih mahal daripada dunia beserta isinya". Deggf.... dinding hati penumpangnya bergemuruh mendengar jawaban semacam itu. Dia sangat takjub melihat ada orang seperti ini.
Masih merasa penasaran ia kembali mencoba menawarkan uang dua kali lipat pada Ibnu namun lagi-lagi ditolak. Di saat itulah penumpang ini merasa mendapatkan guru kehidupan meskipun dia seorang tukang becak. Setelah perbincangan panjang itu akhirnya sampai pada salah satu masjid. Ibnu langsung membuka pintu gerbang kemudian menyalakan lampu-lampu. Disana masih sepi dan belum ada orang lain selain mereka. Usai Wudhu, Ibnu lalu mengumandangkan adzan subuh. Dalam alunan adzan tersebut penumpang becak ini merasa hatinya terguncang "ya Allah betapa umat dan bangsa ini amat membutuhkan manusia-manusia hebat seperti Ibnu. Rejekikan kami pemimpin bangsa dan hamba-hamba yang senantiasa kuat beriman dan merasa takut kepada_Mu... Sehingga tiada lagi yang kami cari untuk hidup didunia ini selain keridhoan dan surga_Mu". Do'a pria tersebut.
Referensi pihak ketiga
Shalat subuh akhirnya didirikan pagi itu lalu dilanjutkan dengan dzikir kemudian bermunajat pada Allah. Peristiwa ini membuat Penumpang itu begitu bersyukur karena menemukan dari seorang tukang becak yang tak pernah terbersit dibenaknya dan ia merasa jika Allah memberikan petunjuk untuk mengajak Ibnu naik haji. Usai berdo'a Ibnu langsung kembali melakukan perjalanan.
"Mari pak kita lanjutkan perjalanan keliling kota Semarang". Namun, suara rendah itu membuat penumpangnya mendekati Ibnu lalu memeluknya sambil berkata "Mohon pak Ibnu tidak menolak tawaran saya kali ini. Dalam munajat saya pada Allah tadi saya bernazar ingin mengajak pak Ibnu ke Baitullah. Mohon bapak tidak menolak tawaran saya ini. Mohon jangan ditolak". Mendengar ucapan penumpangnya Ibnu serasa tersambar petir. Tidak ada angin dan hujan ada tawaran naik haji secara gratis. Ibnu tidak menyangka ternyata orang ini dikirim untuk membawanya naik haji. Usai mengantarkan dan berbincang memang diketahui jika penumpangnya ini bernama Ahmad dan merupakan seorang pengusaha kaya raya. Ia waktu itu jalan-jalan ingin mendapatkan ketenangan ternyata diketemukan dengan Ibnu.
Sumber: Tribunnews. Com