OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 20 Oktober 2019

31.000 Personel Polri TNI, Itu Mau Pelantikan Presiden atau Eksekusi Penjahat Perang?

31.000 Personel Polri TNI, Itu Mau Pelantikan Presiden atau Eksekusi Penjahat Perang?

10Berita – Polda Metro Jaya menerjunkan sebanyak 31 ribu personel gabungan dalam rangka mengamankan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma”ruf Amin pada 20 Oktober 2019. Jumlah 31 ribu personel gabungan itu terdiri dari unsur Polri dan TNI.
Entah apa yang menyelimuti benak negara, sehingga perlu menerjunkan pasukan begitu besarnya untuk mengamankan pelantikan. Selama ini, rezim begitu nyaring menggulirkan narasi adanya rencana menggagalkan pelantikan Presiden.
Dalam kasus tragedi Wamena saja, jumlah aparat yang diterjunkan tidak sebesar itu. Padahal, Wamena jelas tidak aman, jelas ada pembantaian, pembakaran, pengrusakan, penjarahan.

Padahal, dalam konteks keamanan kepala negara, keadilan itu adalah benteng penjaga pemimpin yang paling kokoh, bukan Paspampres atau pasukan Polri TNI. Jika seorang pemimpin mampu bertindak adil, maka ia akan selamat dari dakwaan rakyatnya.
Sementara rakyat, ketika menemukan pemimpinnya adil maka rakyat akan berhenti menuntut haknya. Rakyat, justru sibuk mengerubuti kekuasaan untuk memberikan loyalitas dan menjaga kekuasaan dari segala bentuk rongrongan, dari luar maupun dari dalam.


Sumber: Eramuslim