OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 14 Oktober 2019

Din Syamsuddin Kritisi Soal Simplifikasi Kasus Penusukan WIranto

Din Syamsuddin Kritisi Soal Simplifikasi Kasus Penusukan WIranto

10Berita, Jakarta – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin kritisi soal simplifikasi kasus penusukan Menko Polhukam WIranto. Din menilai cepatnya pengambilan kesimpulan bahwa pelaku penusukan terpapar ekstrimisme atau terkait dengan kelompok radikal tidak akan menuntaskan akar masalah.
Din mengungkapkan, sebagai masyarakat cinta damai, sudah sepatutnya mengecam berbagai bentuk tindak kekerasan oleh siapapun dan atas nama apapun, baik atas nama agama ataupun atas nama kepentingan politik; baik tindak kekerasan itu mengenai para pejabat negara maupun tokoh agama seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.
“Sebaiknya kejadian demi kejadian seperti itu dapat diselesaikan secara tuntas dengan menyingkap pelakunya dan kemungkinan ada aktor intelektualis di baliknya. Apa yang selalu dilakukan pihak berwajib selama ini dengan secara cepat menyimpulkan pelakunya terpapar ekstrimisme atau terkait dengan kelompok radikal -jika terjadi atas pejabat, atau orang gila jika terjadi atas ulama atau tokoh agama tidak menyelesaikan dan tidak akan menuntaskan akar masalah,” ujar Din dalam rilisnya, Sabtu (12/10/2019).
Simplifikasi, lanjut Din, bahwa pelaku tindak kekerasan adalah orang yang terpapar ekstrimisme dan radikalisme apalagi menyebut kelompok ISIS, menurutnya tidak akan mengakhiri masalah serta merupakan generalisasi yang berbahaya.
“Sebagian warga masyarakat, khususnya umat Islam, banyak yang sudah merasa bosan dengan pendekatan seperti itu dan akhirnya hilang kepercayaan dan kemudian bersikap abai,” ujarnya.
Din juga mengkritisi pernyataan pihak yang menyatakan bahwa pihak keamanan sudah sejak tiga bulan lalu memantau pelaku penusukan. Menurutnya, hal ini justru membuat orang awam menganggap aparat telah lalai. Di sisi lain, rakyat kecil akan merasa lebih terancam keamanannya karena pejabat tinggi setingkat Menko saja tidak terjamin keamanannya.
“Suasana ini tidak positif karena menunjukkan bahwa negara sesungguhnya tidak aman, dan negara akan dianggap gagal mengemban amanat konstitusi yakni melindungi rakyat warga negara,” ujarnya.
Karenanya, ia meminta kasus Pandeglang 10 Oktober 2019 itu sebaiknya diselesaikan secara jernih dengan melakukan proses penegakan hukum secara transparan, imparsial, dan berkeadilan.
Jika tidak, lanjutnya, maka masing-masing pihak akan mengemukakan versi dan interpretasinya dengan “bukti-bukti” sebagai disinformasi “penyesatan informasi” terhadap pihak lain.
“Suasana demikian akan menimbulkan sikap saling tidak percaya satu sama lain,” tegasnya.
“Akhirnya, janganlah hendaknya kasus Pandeglang tersebut memalingkan perhatian bangsa terhadap persoalan-persoalan kebangsaan yang mendasar, yaitu menjaga persatuan hakiki, merawat kemajemukan sejati, dan membangun infrastruktur negeri jasmani serta rohani,” tutupnya.

Sumber: 

Related Posts:

  • Menghadapi Detik-Detik Terakhir Kehidupan Menghadapi Detik-Detik Terakhir Kehidupan 10Berita~Bersiap-siaplah menghadapi detik-detik kematan, yang pasti tiba. Setiap kita pasti mati. Setiap kita pasti akan mengalami sekarat. Kita pasti akan menemui kematian itu. Semu… Read More
  • Religiusitas di Balik Kesederhanaan Religiusitas di Balik Kesederhanaan 10Berita,  JAKARTA -- Sang arsitek Masjid Chittagong tampaknya telah mengidentifikasi dengan baik elemen-elemen penting apa saja yang perlu didahulukan dalam mendirikan sebuah ma… Read More
  • Janji Allah untuk Kaum Terusir, Hijrah, dan yang Dihinakan Janji Allah untuk Kaum Terusir, Hijrah, dan yang Dihinakan The Boston Globe Etnis Muslim Rohingya yang terusir dan dihinakan. Semoga Allah segera datangkan bantuanNya ADA banyak kalimat dalam Kalam Allah, untuk menyebut… Read More
  • Masjid Al-Noor Sentral Syiar Islam di Hanoi Masjid Al-Noor Sentral Syiar Islam di Hanoi 10Berita, JAKARTA -- Model kolonial Eropa terlihat pada penggunaan pilar-pilar bundar yang terbuat dari beton, berdiri tegak di teras depan masjid. Pilar-pilar beton itu juga … Read More
  • Yuk Bermuhasabah! Yuk Bermuhasabah!      Oleh: Novyana Choerunisa   10Berita~PERNAH gak sih berfikir? Kenapa ya hidup tuh gini-gini aja? Makan, tidur, kerja, nonton tv, main, sekolah, jalan - jalan, sosmed-an? K… Read More