OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 29 Oktober 2019

Gibran Maju Pilwako Solo, Nama Jokowi Tercoreng, Pengamat: Soeharto 32 Tahun Nggak Kayak Gitu

Gibran Maju Pilwako Solo, Nama Jokowi Tercoreng, Pengamat: Soeharto 32 Tahun Nggak Kayak Gitu



10Berita, Pengamat menilai apabila Gibran terjun di politik saat Jokowi masih memimpin di Indonesia, maka akan menorehkan tinta negatif di sejarah Indonesia

Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019. Dalam kesempatan tersebut keduanya berkomentar soal survei Calon Wali Kota Surakarta 2020-2025. - (BPMI Setpres)

10Berita Gibran Rakabuming dipastikan akan bertarung pemilihan Wali Kota Solo.

Situasi majunya Gibran di Pilwako Solo  bisa membuat adanya dinasti politik di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Dinasti politik itu tergantung darimana melihatnya, kalau terpilih atau menggunakan segala fasilitas yang dimiliki bapaknya akan masuknya dinasti politik," ujar pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (29/10/2019).

Hendri melihat apabila Gibran benar-benar terjun di politik saat Jokowi masih memimpin di Indonesia, maka akan menorehkan tinta negatif di sejarah Indonesia.

Pasalnya, kata dia, hingga saat ini tak pernah ada anak Presiden yang turut maju dalam perhelatan politik ketika memimpin.


Bahkan, Hendri menyampaikan di era kepemimpinan Soeharto yang berlangsung 32 tahun, tak ada anak-anaknya yang terjun ke politik.

"Sekarang terserah Gibran tetap mau menjaga tinta positif sejarah Indonesia dalam berpolitik bagi Jokowi tentunya, atau berkontribusi menorehkan tinta negatif untuk ayahnya," kata dia.

"Karena akan dicatat oleh sejarah sebagai presiden pertama yang anaknya maju ke perhelatan pilkada sebagai Walikota. Belum ada itu, Soeharto aja 32 tahun nggak kayak gitu," tandasnya.



Gibran Rakabuming Raka saat tiba di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). ((KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari))

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut, peluang putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo masih terbuka lebar, meski DPC PDIP Solo telah memiliki calonnya sendiri.

Puan menegaskan, kesempatan Gibran masih sama dengan calon-calon lainnya yang juga ikut mendaftar. Adapun mekanisme pendaftaran, kata dia, dapat melalui DPC, DPD, dan DPP.

“Jadi mendaftar di DPC, mendaftar di DPD, kemudian kalaupun di DPD itu sudah tutup, kemudian yang bersangkutan itu bisa mencalonkan melalui DPP partai. Jadi jenjang itu sebenarnya masih bisa dilakukan dan mekanisme itu bisa saja dilakukan," ucap Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2019).

Menurutnya, saat ini belum ada keputusan resmi siapa yang akan diajukan oleh PDIP untuk posisi calon Wali Kota Solo.

Ketua DPR RI ini mengatakan, setiap pendaftar termasuk Gibran, nantinya akan mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan sebelum akhirnya diputuskan maju atau tidaknya pada Pilkada Solo 2020.

"Jadi memang selama belum ada keputusan kita membuka lebar pintu pendaftaran bagi siapa saja yang berminat untuk maju pilkada atau menjadi calon yang akan ikut pilkada melalui jenjang kepartaian tersebut," ujarnya.

Gibran Bawa Gudeg Kendil ke Rumah Megawati

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/10) siang.

Dalam pertemuan itu Gibran menyatakan keseriusannya untuk mengikuti pemilihan wali kota Solo 2020 kepada Megawati.

Pria kelahiran 1 Oktober 1987 tersebut mengenakan pakaian semiformal saat mengunjungi kediaman Megawati Soekarnoputri. Dia mengenakan kemeja batik bergambar Presiden Soekarno.

Gibran memadukan kemeja tersebut dengan celana panjang hitam dan sepatu warna senada dengan celana.

Sejumlah orang yang kemungkinan staf Gibran mengikuti Gibran sambil membawa sejumlah bungkusan makanan. Satu di antaranya adalah kotak bertuliskan gudeg kendil.

Berdasarkan pantauan Tribun Network, terdapat dua kardus bertuliskan gudeg kendil yang dibawa masuk ke kediaman Megawati.

Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah hal kepada Gibran Rakabuming Raka pada pertemuan tersebut.

Megawati menyuruh Gibran membaca empat buku wajib atas dasar Gibran sebagai kader baru PDI Perjuangan.

Megawati Soekarnoputri menyampaikan perintah tersebut saat bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/10) siang.

Gibran Rakabuming (Instagram/shitlicious)

Pertemuan mereka berlangsung selama satu jam. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto juga mengikuti pertemuan tertutup tersebut.

"Ibu menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh anggota PDI Perjuangan. Bahkan Ibu juga menyampaikan bacaan wajib seperti buku Indonesia Menggugat, Mencapai Indonesia Merdeka, Lahirnya Pancasila dan Membangun Tatatan Dunia yang Baru," tutur Hasto.

Megawati juga mewajibkan Gibran membaca Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PDI-P. Megawati juga meminta Gibran membuka buku-buku karya Presiden Soekarno yang bersifat wajib.

"Pertemuan tadi semacam kursus politik dari Ibu Megawati Soekarnoputri kepada Mas Gibran," kata Hasto.

Gibran mengunjungi kediaman Megawati seorang diri. Gibran tiba pukul 11.55 WIB. Dia mengenakan kemeja batik bertuliskan Indonesia Raya dan karikatur Presiden Soekarno di bagian depan kemeja.

Gibran terlihat menjinjing sebuah buku tebal, catatan kecil dan pulpen.

Hasto menuturkan maksud kedatangan Gibran adalah tindak lanjut pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputri saat pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Rabu (23/10). Gibran juga hadir pada kesempatan itu dan menyampaikan pesan ingin bersilaturahmi dengan Megawati.

Hasto Kristiyanto tidak menjawab apakah kedatangan Gibran terkait rencana Gibran maju ke pemilihan wali kota Solo 2020. Menurut Hasto urusan pemilihan kepala daerah telah memiliki mekanismenya sendiri.

PDI-P terlebih dulu melakukan survei lalu memetakan ruang-ruang politik. Dari situ ketua umum akan mengambil keputusan.

Namun demikian, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan rencananya mengikuti pemilihan kepala daerah pada tahun depan. Gibran mengungkapkan hal tersebut seusai bertemu Megawati.

Gibran mengaku menyampaikan keseriusan mengikuti Pilwalkot Solo 2020 kepada Megawati.

"Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju," ujar Gibran.

Gibran menyatakan dia akan maju ke Pilwalkot 2020 dan berjuang lewat kendaraan politik PDI-P.

Pernyataan ini sekaligus membantah rumor yang menyebutkan dia akan maju melalui jalur independen.

"Saya sudah punya KTA PDI-P. Saya akan berjuang melalui PDI-P. Saya sampaikan ke Ibu Mega saya tidak akan maju lewat independen seperti dikatakan di Solo kemarin. Itu tidak benar," kata Gibran. (Tribun Network/rez/dng)