OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 05 November 2019

Begini Isi Pembicaraan Trump dengan Presiden Ukraina yang Berujung Pemakzulan

Begini Isi Pembicaraan Trump dengan Presiden Ukraina yang Berujung Pemakzulan
 


10Berita - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki, apakah mantan Wakil Presiden Joe Biden menutup penyelidikan terhadap perusahaan yang mempekerjakan putranya.

Permintaan itu Trump sampaikan dalam pembicaraan via telepon pada Juli lalu yang transkipnya Kementerian Kehakiman AS rilis pada Rabu (25/9)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi, Selasa (24/9), mengumumkan penyelidikan pemakzulan atas Trump. Kubu Demokrat di DPR menuduh Trump meminta bantuan Ukraina untuk mencoreng nama Biden, calon Presiden terkuat dari Demokrat untuk pemilihan 2020.


"Ada banyak pembicaraan tentang putra Biden, bahwa Biden menghentikan penuntutan dan banyak orang ingin mencari tahu tentang itu, sehingga apa pun yang bisa Anda lakukan dengan Jaksa Agung akan bagus," kata Trump dalam perbincangan melalui telepon dengan Zelenskiy seperti dikutip Reuters.

"Biden berkeliling menyombongkan diri bahwa dia menghentikan penuntutan. Jadi, jika Anda bisa memeriksanya, kedengarannya mengerikan bagi saya," kata Trump.


Panggilan telepon itu terjadi setelah Trump memerintahkan pembekuan hampir US$ 400 juta bantuan AS ke Ukraina.


Trump mengatakan kepada Presiden Ukraina, bahwa Jaksa Agung AS William Barr akan menghubungi Zelenskiy tentang kemungkinan membuka kembali penyelidikan atas perusahaan gas Ukraina.

Tetapi, Juru Bicara Departemen Kehakiman Kerri Kupec menegaskan, Trump tidak meminta Barr untuk menghubungi Ukraina. Dan, Barr belum berkomunikasi dengan Ukraina tentang kemungkinan penyelidikan atau masalah lain.

Baca Juga: Ramai bahas pemakzulan Trump, begini proses untuk melengserkan seorang Presiden AS

Menurut Kupec, Barr pertama kali mengetahui tentang percakapan Trump dengan Zelenskiy beberapa minggu setelah pembicaraan itu terjadi.

"Tindakan Presiden Trump mengungkapkan fakta yang tidak terhormat tentang pengkhianatan Presiden atas sumpah jabatannya, pengkhianatan terhadap keamanan nasional kita dan pengkhianatan integritas pemilu kita," kata Pelosi saat mengumumkan penyelidikan pemakzulan atas Trump.

Sumber: KONTAN.CO.ID