Ingatlah, Kerja Itu…
1. Kewajiban
Dan Katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan,” (QS. At-Taubah: 105).
2. Konsekuensi
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan,” (QS. Al-Mulk: 15).
3. Sarana amal
Dalam kaidah fiqih dikatakan bahwa, “Jalan untuk melaksanakan yang wajib tidak dapat dilakukan dengannya maka ia wajib.”
4. Kemuliaan
“Sesungguhnya bahwa seseorang di antara kamu yang bekerja mencari kayu bakar, diikatkan di punggungnya kayu itu (guna memikulnya) adalah lebih baik daripada dia meminta-minta yang kemungkinan diberi atau tidak diberi,” (Hadis ini dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab al-Buyu’).
5. Menggugurkan dosa
“Barangsiapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya , maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT,” (HR. Thabrani).
6. Diampuni yang tidak diampuni oleh amal lain
“Ada di antara dosa yang tidak dapat dihapus oleh shalat, puasa, haji dan umrah.” Sahabat bertanya, “Dengan apakah ia dapat diampuni?” Nabi SAW menjawab, “Dengan semangat dalam bekerja mencari rezeki,” (HR. Thabrani).
7. Dicintai Allah
“Sesungguhnya Allah mencintai mukmin yang giat bekerja,” (HR. Thabrani).
8. Terhindar dari azab neraka
Ingatkah Anda dengan kisah Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari? Ya, beliau adalah seorang yang bekerja dengan penuh semangat. Ketika beliau berjalan menuju tempat kediamannya setelah pulang bekerja, beliau melihat Rasulullah SAW. Ia begitu gembira, namun ia dikejutkan dengan hal yang membuatnya semakin gembira. Yakni, Rasulullah SAW mengucapkan salam pertama kali kepada beliau. Bukan hanya itu, Rasulullah SAW pun menjabat tangannya pertama kali.
Hal yang paling mengejutkan lagi bagi Sa’ad ialah Rasulullah SAW mencium tangannya terlebih dahulu. Lalu, Rasulullah merasakan tangannya yang begitu kesar. Rasulullah bertanya, “Sa’ad mengapa tanganmu kasar?” “Saya bekerja sebagai petani, sehingga tangan saya dipakai untuk melakukan hal-hal yang berat-berat, hingga tangan saya menjadi kasar,” jawabnya. Rasulullah berkata, “Demi Allah, inilah tangan yang tidak akan tersentuh api neraka.”
9. Syukur pada Allah
Bekerja merupakan salah satu wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT. Sebab, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk mencari rezeki bagi diri kita sendiri dan orang-orang yang berada di bawah tanggungan kita. Juga wujud syukur atas nikmat sehat yang masih kita rasakan. []
Sumber: Disarikan dari H. Atik Fikri Ilyas, MA., Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam DR. KHEZ. Muttaqien Purwakarta
, islampos