OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 13 November 2019

Ustad Papua Bikin Nangis Tokoh Lintas Agama

Ustad Papua Bikin Nangis Tokoh Lintas Agama
 


10Berita,JAKARTA – ‘Ya Allah ya Rab… jangan pisahkan Papua dengan NKRI. Ya Allah, hancurkanlah mereka yang ingin merusak persaudaraan kami..satukanlah kami Ya Rab..,” ucap Ustad KH Saiful Islami Al Payage, dalam acara pengukuhan DPD Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) di Jakarta, Minggu (13/10/2019).

Ustad yang juga pengurus MUI Papua ini memimpin doa didampingi tokoh-tokoh lintas agama sebelum acara pengukuhan dilaksanakan. ‘Bukan kehendak kami terlahir berbeda Ya Rab. Berbeda suku, berbeda warna, berbeda keyakinan. Tapi takdirlah yang membuat kami berbeda. Satukan kami dalam perbedaan ini Ya Allah…,” ucap ustad putra asli Papua ini dengan suara bergetar.

Seluruh hadirin, termasuk Ketua RKLA Bunda Indah Halimah, sejumlah pejabat serta perwakilan dari semua provinsi, menitikkan air mata. Dalam doanya, Ustad memohon agar rakyat Indonesia yang berbeda suku, agama dan warna kulit, disatukan dalam bingkai NKRI.

Jaga Persartuan
Deklarasi dan pengukuhan DPD RKLA dihadiri sekitar 1.000 peserta dari seluruh Indonesia. Sebagian peserta mengenakan pakaian adat daerah
masing-masing. Hadir dalam acara itu sejumlah pejabat dari berbagai daerah, antara lain Hj. Rahima (istri Gubernur Jambi Fachrori Umar),
Rahmad Mas’ud (Wakil Walikota Balikpapan), Kapoltabestabes Medan Kombes Dadang Hartanto dan sejumlah pejabat lainnya.


Dalam sambutannya, Bunda Indah Halimah, pendiri sekaligus Ketua RKLA, mengatakan deklarasi pembentukan DPD seluruh provinsi bertujuan
menyatukan anak bangsa dengan segala perbedaan yang ada. Tujuannya, menjadi perekat yang kuat agar masyarakat Indonesia, menjaga kerukunan
antara umat beragama, suku dan ras, agar tidak mudah dipecah belah oleh isu yang tidak benar.

“Saya prihatin melihat kondisi bangsa ini. Rakyat diadu domba, dipecah belah. Saya terpanggil mendirikan RKLA untuk kepentingan bangsa. Tidak
ada tujuan lain. Saya rela berkorban harta, jiwa maupun raga demi negeri ini. Siap mengikuti jejak saya,” seru Bunda Indah yang dijawab peserta ‘siaaap’.

Bunda Indah meminta, kerukunan umat dan toleransi bukan hanya lisan. “Toleransi itu bicaranya hati. Kalau bicara mulut, saya belum percaya.
Tunjukkan perjuangan kita, saling memberi, mengasihi dan mencintai satu sama lain,” tandasnya. (ird)

Sumber: poskota