Waspada! Puncak wabah virus corona terjadi pertengahan bulan ini
ILUSTRASI. Pelanggan menggunakan masker di dalam sebuah supermarket, menyusul wabah virus corona, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 10 Februari 2020.
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
10Berita - GUANGZHOU. Wabah virus corona baru bakal mencapai puncaknya pada pertengahan bulan ini di China. Dan, mungkin epidemi virus yang sudah membunuh lebih dari 1.000 orang itu akan berakhir pada April nanti.
Dalam wawancara dengan Reuters, Zhong Nanshan, ahli epidemiologi yang juga penasihat medis Pemerintah China, optimistis, penyebaran wabah virus corona akan segera melambat, dengan jumlah kasus baru menurun di beberapa tempat.
Puncak penyebaran, Zhong pada Selasa (11/2) mengatakan, bakal terjadi pada pertengahan atau akhir Februari nanti. Perkiraannya itu berdasarkan pada pemodelan matematika, peristiwa terbaru, dan tindakan pemerintah.
Baca Juga: Empat negara keluarkan travel advisory ke Singapura, Indonesia?
"Saya berharap, wabah ini atau peristiwa ini bisa berakhir pada April mendatang," kata Zhong di sebuah rumahsakit yang Universitas Kedokteran Guangzhou kelola, tempat 11 pasien virus corona menjalani perawatan.
Meskipun pernyataannya bisa meredakan kecemasan global atas virus corona--yang telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang--perkiraan Zhong sebelumnya tentang puncak penyebaran meleset karena terjadi awal Februari.
ILUSTRASI. Pelanggan menggunakan masker di dalam sebuah supermarket, menyusul wabah virus corona, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 10 Februari 2020.
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Kami tidak tahu, mengapa (virus) itu sangat menular, jadi itu masalah besar," ujar Zhong, yang membantu mengidentifikasi kekurangan dalam sistem tanggap darurat China selama krisis SARS pada 2002-2003 lalu.
Baca Juga: WHO: Virus corona baru ancaman sangat besar bagi seluruh dunia
Tapi, menurut Zhong, ada pengurangan bertahap dalam kasus-kasus baru di Provinsi Guangdong, China Selatan, tempat dia tinggal, lalu Provinsi Zhejiang, dan tempat lain. "Jadi, itu kabar baik bagi kita," sebutnya.
Dengan mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyegel daerah yang terinfeksi dan membatasi rute transmisi, Zhong memuji keputusan Pemerintah China yang mengunci Wuhan, kota yang menjadi pusat wabah virus corona.
Meski begitu, China tetap kehilangan kendali atas virus corona baru pada tahap awal. "Pemerintah daerah, otoritas layanan kesehatan lokal harus memiliki tanggung jawab atas hal ini," kata Zhong. "Pekerjaan mereka tidak dilakukan dengan baik."
Sumber: KONTAN.CO.ID
ILUSTRASI. Pelanggan menggunakan masker di dalam sebuah supermarket, menyusul wabah virus corona, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 10 Februari 2020.
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
10Berita - GUANGZHOU. Wabah virus corona baru bakal mencapai puncaknya pada pertengahan bulan ini di China. Dan, mungkin epidemi virus yang sudah membunuh lebih dari 1.000 orang itu akan berakhir pada April nanti.
Dalam wawancara dengan Reuters, Zhong Nanshan, ahli epidemiologi yang juga penasihat medis Pemerintah China, optimistis, penyebaran wabah virus corona akan segera melambat, dengan jumlah kasus baru menurun di beberapa tempat.
Puncak penyebaran, Zhong pada Selasa (11/2) mengatakan, bakal terjadi pada pertengahan atau akhir Februari nanti. Perkiraannya itu berdasarkan pada pemodelan matematika, peristiwa terbaru, dan tindakan pemerintah.
Baca Juga: Empat negara keluarkan travel advisory ke Singapura, Indonesia?
"Saya berharap, wabah ini atau peristiwa ini bisa berakhir pada April mendatang," kata Zhong di sebuah rumahsakit yang Universitas Kedokteran Guangzhou kelola, tempat 11 pasien virus corona menjalani perawatan.
Meskipun pernyataannya bisa meredakan kecemasan global atas virus corona--yang telah menginfeksi lebih dari 40.000 orang--perkiraan Zhong sebelumnya tentang puncak penyebaran meleset karena terjadi awal Februari.
ILUSTRASI. Pelanggan menggunakan masker di dalam sebuah supermarket, menyusul wabah virus corona, di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 10 Februari 2020.
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Kami tidak tahu, mengapa (virus) itu sangat menular, jadi itu masalah besar," ujar Zhong, yang membantu mengidentifikasi kekurangan dalam sistem tanggap darurat China selama krisis SARS pada 2002-2003 lalu.
Baca Juga: WHO: Virus corona baru ancaman sangat besar bagi seluruh dunia
Tapi, menurut Zhong, ada pengurangan bertahap dalam kasus-kasus baru di Provinsi Guangdong, China Selatan, tempat dia tinggal, lalu Provinsi Zhejiang, dan tempat lain. "Jadi, itu kabar baik bagi kita," sebutnya.
Dengan mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyegel daerah yang terinfeksi dan membatasi rute transmisi, Zhong memuji keputusan Pemerintah China yang mengunci Wuhan, kota yang menjadi pusat wabah virus corona.
Meski begitu, China tetap kehilangan kendali atas virus corona baru pada tahap awal. "Pemerintah daerah, otoritas layanan kesehatan lokal harus memiliki tanggung jawab atas hal ini," kata Zhong. "Pekerjaan mereka tidak dilakukan dengan baik."
Sumber: KONTAN.CO.ID