OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 13 September 2020

Jimly: Pemerintah Pusat Kok Beroposisi ke Pemda? Aneh, Lucu dan Bahaya

 Jimly: Pemerintah Pusat Kok Beroposisi ke Pemda? Aneh, Lucu dan Bahaya


 


Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Jimly Asshiddiqie kembali menyoroti perseteruan pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda), khususnya Pemda DKI Jakarta.

Keputusan rem darurat penanganan pandemi covid-19 dengan diterapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapat kritik dari beberapa Menteri.

Dua menteri yang mengkritisi keputusan Anies Baswedan adalah Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang dan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar.

Kritikan tiga menteri ini tidak sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi bahwa kesehatan adalah segala-galanya.

Menanggapi sikap Pemerintah Pusat (Pempus) dalam hal tiga menteri ini, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie menyarankan, agar pejabat pusat tidak lagi mengeluarkan statemen asal-asalan hingga membenarkan pendapat orang bahwa ada terjadi jegal-jegalan untuk Pilpres 2024.

“Untuk pelajaran ke depan, baiknya menteri-menteri dan pejabat pusat jangan lagi buat statemen asal beda dengan Gubernur, terutama DKI, seolah benarkan prsepsi terjadinya jegal-jegaan untuk pilpres 2024,” kata Jimly di akun twitternya @JimlyAs pada, Sabtu (12/9/2020).

Jimly heran melihat sikap pejabat pemerintah pusat (pempus) yang terkesan menjadi oposisi pemerintah daerah.

“Pempus kok beroposisi ke Pemda. Aneh, lucu dan bahaya. Baiknya Presiden luruskan dan Pemda juga tahu posisi sebagai subsistem,” tandas Jimly Asshiddiqie.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bertemu langsung dengan Presiden Jokowi untuk menyampaikan data terkait lonjakan pasien positif COVID-19.

"Pak @aniesbaswedan yth, Minta waktu ketemu presiden @jokowi langsung pak. Sampaikan data yg bapak punya, bapak pernah dekat dengan beliau. Janganlah kesalahan data peminpin lalu mereka bersengketa di depan takyat yang jadi korban. Banyak orang meregang nyawa hari2 ini," saran Fahri Hamzah di akun twiternya.[]

 

Sumber: portal islam

Related Posts:

  • Di AS Pelaku Terorisme Penembakan Massal Diringkus dan Dilumpuhkan Oleh Polisi, Tidak Langsung Dibunuh10Berita, Aparat keamanan polisi di AS betindak profesional dengan meringkus dan melumpuhkan pelaku aksi terorisme pen… Read More
  • Ribuan Polsek Tak Lagi MenyidikRibuan Polsek Tak Lagi Menyidik10Berita, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan surat keputusan terkait perubahan peran 1.062 kepolisian sektor. Berdasarkan Surat Keputusan Kapolri Nomor: Kep/613/III/202… Read More
  • Aktivis Katolik Sesalkan Upaya Melabeli FPI TerorisAktivis Katolik Sesalkan Upaya Melabeli FPI Teroris10Berita,Aktivis Katolik sesalkan ada upaya melabeli FPI dengan teroris dengan menyertakan adanya barang bukti terduga teroris berupa kaos FPI yang ditangkap di beberapa… Read More
  • Pukat UGM: Setelah BLBI, Tunggu SP3 Kasus Besar Lainnya oleh KPKPukat UGM: Setelah BLBI, Tunggu SP3 Kasus Besar Lainnya oleh KPK 10Berita - Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM menyayangkan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menghentikan penyidikan perkara atau SP3 unt… Read More
  • Henry Subiakto Tidak Dituntut Pasal Hoax, Pengamat: Hukum Masih Memihak Lingkaran IstanaHenry Subiakto Tidak Dituntut Pasal Hoax, Pengamat: Hukum Masih Memihak Lingkaran Istana10Berita - Tuntutan hukum terhadap inisiator Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI), Syahganda Nainggolan, dinilai tidak cukup adil … Read More