OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 26 Februari 2021

Buzzer Denny Siregar Membuat Bising Aceh

Buzzer Denny Siregar Membuat Bising Aceh


10Berita

by M. Rizal Fadillah

Adalah ungkapan syukur “Alhamdulillah” dari Denny Siregar, aktivis Syi’ah yang sekaligus buzzer yang masyarakat Aceh marah.


Denny menyindir warga Aceh dan pemerintahannya atas laporan Badan Pusat Statintik (BPS) Aceh mengenai naiknya angka kemiskinan sebesar 15,43 % pada September 2020 yang dinilai tertinggi di Pulau Sumatera.

Twit Denny sangat menyakitkan. Denny mengoceh “lho, propinsi termiskin itu prestasi. Karena jadi propinsi kaya itu biasa, sudah banyak yang melakukannya. Miskin itu gaya hidup yang tak semua orang bisa. Pertahankan posisi juara bertahan. Anda bisa”.

Dengungan buzzer ini dinilai tak layak. Karena hanya dengan berdasar laporan BPS saja, Denny sudah menyimpulkan terlalu jauh.

Bersyukur lagi. Netizen mengingatkan akan kontribusi Aceh bagi bangsa dan negara ini besar. Sumber Daya Alam (SDA yang dialokasikan Aceh untuk Pemerintah Pusat cukup besar.

Baik itu gas alam, nikel, emas, minyak bumi, hingga perkebunan.

Dikaitkan dengan sejarah perjalanan bangsa ini, maka mudah menunjukkan sumbangan besar tidak ternilai dari masyarakat Aceh.

Mulai dari sumbangan pesawat RI OO1 Seulawah 1 dan 2, kapal laut, hingga emas 28 kg. Bahkan sebagian besar emas di puncak Monas adalah sumbangan sukarela dari putera Aceh Teuku Markam.

Apakah itu mau dianggap tidak ada?

Sindiran Denny Siregar dinilai keterlaluan dan berbahaya. Aceh, Maluku, dan Papua adalah propinsi yang potensial untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bila hantaman semakin tajam, dan penghargaan kepada masyarakat Aceh hilang, maka bukan mustahil bakal berujung pada desakan referendum pemisahan dari NKRI.

Jika ini yang terjadi bukan hanya Aceh yang berpisah. Ada efek domino yang meluas.

Pemerintah harus segera membungkam buzzer-buzzer berbahaya seperti Denny, Abu Janda, Ade Armando dan lainnya sebagai wujud penegakan hukum berdasarkan keadilan.

Kebebasan yang diberikan kepada para buzzer tanpa batas, dapat menciptakan ketersinggungan regional maupun nasional. Apalagi jika hal itu dikaitkan dengan aspek keagamaan atau keumatan.

Sumber: Eramuslim

Related Posts:

  • Pesan Cinta dari Palestina Pesan Cinta dari Palestina 10Berita , BOYOLALI -- Raut lelah bercampur bahagia terlihat di wajah ratusan jamaah haji di Asrama Haji Donohudan Embarkasi/Debarkasi Solo, Jawa Tengah. Mereka baru saja tiba di Kabupaten Boyolali… Read More
  • Singkat, Dalam! Tulisan Prabowo Usai Pelukan dengan JokowiSingkat, Dalam! Tulisan Prabowo Usai Pelukan dengan Jokowi 10Berita , Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang juga calon presiden di Pilpres 2019, Prabowo Subianto mem-posting sejumlah momen indah di Padepo… Read More
  • UAS Ajak Pilih Pemimpin yang Tidak Ada PencitraanUAS Ajak Pilih Pemimpin yang Tidak Ada Pencitraan 10Berita , JAKARTA – Penceramah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) berbicara tentang kiat-kiat dalam memilih memimpin. UAS mengimbau masyarakat tak golput saat Pileg … Read More
  • Politisi ke Pendukung Jokowi: Kapan Kalian Bisa Jujur? Politisi ke Pendukung Jokowi: Kapan Kalian Bisa Jujur? 10Berita, JAKARTA - Olahraga pun nampaknya ditarik-tarik ke dalam politik oleh beberapa pendukung Joko Widodo untuk mendelegitimasi bahwa, misalkan saja prestasi di… Read More
  • Kisah di Balik Sekantung Risol Kisah di Balik Sekantung Risol Oleh: Nova Friska, S.Kep., Ns Penulis, Aktivis Intelektual Muslimah Aceh novafriska1@gmail.com SIAPAKAH yang tak merindukan kehadirannya? Bulan penuh rahmat yang didalamnya terdapat berlip… Read More