10Berita - Habib Rizieq Shihab (HRS) menjalani persidangan kasus kerumunan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, secara langsung. Dalam persidangan ini Habib Rizieq menganalogikan sambutan ke artis dengan kasusnya.
Sidang lanjutan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim). Habib Rizieq menegaskan kegiatan peletakan batu pertama di Pondok Pesantren (Ponpes) Agrokultural Markaz Syariah Megamendung adalah acara internal.
Bila imbasnya timbul kerumunan, menurut Rizieq, hal itu terjadi secara spontan. Tak hanya itu, saat diberi kesempatan bertanya kepada ahli, Habib Rizieq menganalogikan artis yang sedang dikerumuni masyarakat. Ahli yang dihadirkan dalam sidang tersebut bernama Agus Surono.
"Pengandaian, ada seorang artis, masyarakat mendengar akan datang ke wilayah mereka. Artis ini tidak mengundang, tapi entah dari mana, WhatsApp beredar, masyarakat dengar ada artis mau datang ke daerah kita ini di masa pandemi.
Ketika artis itu datang berkerumunlah masyarakat, tidak ada panitia, tidak ada yang atur. Mereka hadir ramai-ramai, spontan menyambut si artis," kata Rizieq dalam persidangan, Kamis (29/4/2021).
Habib Rizieq kemudian menuturkan, saat kerumunan itu terjadi polisi dan Satgas COVID sudah di lokasi. Namun antusiasme masyarakat tak bisa dibendung.
"Bahkan si artis sendiri terjebak kerumunan tadi. Si artis sudah teriak 'tolong minggir, kasih jalan, jangan kerumuni saya, saya mau menuju ke rumah', tapi namanya masyarakat. Pada saat terjadi pelanggaran hukum di sana, siapa yang bertanggung jawab?" imbuh Rizieq bertanya ke Surono.
Surono menyebut si artis dan masyarakat dapat dimintai pertanggungjawaban. Menurut Surono, si artis seharusnya sadar bisa saja terjadi kerumunan.
"Tentu asas hukumnya siapa yang berbuat dialah yang bertanggung jawab terhadap apa yang dia lakukan. Siapa pun juga, tadi saya katakan, ada asas kausalitas tadi. Perbuatan itu disebabkan oleh siapa.
Perbuatan itu ada nggak korelasinya dengan itu. Tentu semua bertanggung jawab. Artis hadir kalau ada satu kehadiran yang bersangkutan. Dia sadar betul bahwa akan terjadi suatu kerumunan demikian juga pihak-pihak...," papar Surono.
Rizieq kemudian memotong keterangan Surono. Dia menyebut si artis tidak tahu akan ada acara penyambutan.
"Saya tidak mengatakan si artis sadar. Si artis nggak tahu kalau bakal ada penyambutan," ucap Rizieq.
Perdebatan pun tak terelekan. Hakim ketua Suparman Nyompa bahkan sampai menengahi. Habib Rizieq dan Surono diminta untuk berhenti berdebat.
"Jadi itu keterangannya, dia sadar, supaya bisa pahami maksudnya dia. Katakanlah artis itu sadar. Kalau dibolak-balik panjang itu nanti, panjang itu nanti, jadi berdebat. Jadi kalau ini dijelaskan sampai malam, ini kalau dipelajari di kuliah panjang ini," sebut Suparman.
Di persidangan tersebut Habib Rizieq juga menyebut ponpes Agrokultural Markaz Syariah Megamendung merupakan wakaf milik Allah SWT.
"Karena pondok pesantren ini wakaf, wakaf ini miliknya Allah. Tidak ada manusia yang pemilik wakaf. Saya pendiri. Tapi pemilik wakaf adalah Allah SWT untuk umat Islam. Biar diluruskan ke depan kepada masyarakat, biar tahu kalau itu wakaf pemiliknya adalah Allah. Tidak ada wakaf pemiliknya manusia," jelasnya.
Habib Rizieq juga mengklaim tidak mengambil secara sepihak tanah tempat berdirinya Ponpes Markaz Syariah. Kusnadi menyebut tanah itu merupakan hasil peralihan dari masyarakat.
"Itu tanah saya nyerobot atau ambil alih dari masyarakat?" tanya Habib Rizieq.
"Over alih dari masyarakat penggarap," ujar Kusnadi.
"Dulu ada surat rekomendasi supaya pesantren itu dapat rekomendasi dari Bupati, Gubernur untuk menjadi CSR-nya PTPN, ingat?" tanya Habib Rizieq kembali dan dijawab 'ingat' oleh Kusnadi. Habib Rizieq turut memperlihatkan surat rekomendasi itu di hadapan majelis hakim.(detik)
Jumat, 30 April 2021
Home »
» Habib Rizieq Analogikan Sambutan ke Artis dengan Kasusnya
Habib Rizieq Analogikan Sambutan ke Artis dengan Kasusnya
By 10 BERITA 4/30/2021 08:55:00 AM
Habib Rizieq Analogikan Sambutan ke Artis dengan Kasusnya
Related Posts:
Halal Bihalal Purnawirawan TNI Dipersulit, Sambutan Jenderal Gatot Bikin Kuping Pengkhianat Bangsa Kepanasan Halal Bihalal Purnawirawan TNI Dipersulit, Sambutan Jenderal Gatot Bikin Kuping Pengkhianat Bangsa Kepanasan 10Berita - Kita berkumpul dari seluruh Indonesia dan sangat luar biasa perjuangan dari panitia karena renca… Read More
Gelar Aksi Super Damai PA 212 Desak MK Diskualifikasi Jokowi – Ma’ruf Gelar Aksi Super Damai PA 212 Desak MK Diskualifikasi Jokowi – Ma’ruf 10Berita – Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana menggelar aksi super damai di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang pembacaan putusan sengket… Read More
Perkiraan Putusan Mahkamah Konstitusi pada Sidang Gugatan Prabowo-Sandi Perkiraan Putusan Mahkamah Konstitusi pada Sidang Gugatan Prabowo-Sandi Oleh Prijanto 10Berita - Ketika Badan Pemenangan Nasional (BPN) Paslon Prabowo-Sandi, Pipres 2019, melihat gugatannya di KPU dan Bawa… Read More
Sandiaga Saja Mundur dari Wagub DKI, Masa Maruf Amin Enggak? Sandiaga Saja Mundur dari Wagub DKI, Masa Maruf Amin Enggak? 10Berita – Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berharap putusan Mahkamah Konstitusi nanti bisa menjelaskan posisi cawapres Maruf Amin di dua bank yang dise… Read More
Kajiannya di Masjid Fatahillah Dibatalkan, Ustadz Felix Siauw: Alhamdulillah Bukan Alim yang Menolak Kajiannya di Masjid Fatahillah Dibatalkan, Ustadz Felix Siauw: Alhamdulillah Bukan Alim yang Menolak 10Berita, Jakarta – Da’i kondang Ustadz Felix Siauw angkat suara terkait pembatalan kajian yang dilakukan oleh Pemerinta… Read More