OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 20 Mei 2021

Beberkan 9 Bentuk Peretasan yang Menimpa ICW, LBH Jakarta: Percuma Lapor Polisi, Gak Bakal Diusut!

Beberkan 9 Bentuk Peretasan yang Menimpa ICW, LBH Jakarta: Percuma Lapor Polisi, Gak Bakal Diusut!




10Berita - Lembaga Bantuan Hukum (LBH Jakarta) tidak yakin kepada pihak kepolisian akan mengusut kasus cyber teror atau peretasan yang menimpa ICW dan eks pimpinan KPK saat konferensi pers melaui vitual.

Pasalnya, jika melihat dari kasus pelaporan peretasan yang dilayangkan ke lembaga Bhayangkara itu justru tidak dilanjuti.


Seperti kasus peretasan yang dialami aktivis Ravio Partra, hingga sekarang tidak ada kabar kelanjutannya.


Demikian disampaikan Ketua Advokat LBH Jakarta Nelson Nikodemus Simamora dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/5/2021).


“Kejadian peretasan ini harus dilaporkan ke kepolisian agar kemudian diusut dan dibawa ke pengadilan untuk dihukum,” ujarnya.


“Tapi publik agak pesimis dan kita juga tidak yakin karena terakhir laporan ke polisi soal peretasan di kasus Ravio Patra (aktivis) tidak terdengar kabarnya,” sambungnya.


Lebih lanjut, pria yang berprofesi sebagai pengacara itu menyarankan guna mencegah peretasan aktivis terus berulang.


Menurut Nelson pentingnya memperhatikan keamanan digital, terutama dari gawai pribadi.


Hal tersebut supaya tidak sembarangan melakukan klik terhadap tautan tertentu dan mengganti PIN secara rutin.


“Tapi yang paling penting adalah tindakan kepolisian untuk melindungi masyarakat apabila terjadi peretasan seperti ini. Harus bisa menemukan siapa pelakunya,” pungkas Nelson.


Sebelumnya, Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan, peretasan tersebut dilakukan saat konferensi pers bersama eks pimpinan KPK, pada Senin (17/5).


Konferensi pers dilakukan menggunakan media Zoom (khusus untuk narasumber dan panitia) dan ditayangkan melalui kanal YouTube Sahabat ICW.


“Sepanjang jalannya konferensi pers, setidaknya ada sembilan pola peretasan,” kata Wana kepada wartawan, Senin (17/5).


“Pertama, menggunakan nama pembicara untuk masuk ke media Zoom. Kedua, menggunakan nama staf ICW untuk masuk ke media Zoom,” lanjutnya.


Pola peretasan yang ketiga, lanjut Wana, adalah menggunakan foto dan video porno dalam ruangan Zoom.


Kemudian yang keempat, menurut Wana, adalah mematikan mikrofon dan video para pembicara.


“Kelima, membajak akun ojek online Nisa Rizkiah puluhan kali untuk mengganggu konsentrasinya sebagai moderator acara,” ungkap Wana.


Upaya peretasan tak berhenti di situ, Wana menuturkan, pola yang keenam adalah mengambil alih nomor WhatsApp delapan pegawai ICW.


Pada pola ketujuh, para pegawai ICW yang nomornya sempat diretas mendapatkan panggilan telepon dari nomor Amerika Serikat dan nomor provider Telkomsel.


“Kedelapan, peretas mencoba mengambil alih akun Telegram dan e-mail beberapa staf ICW. Namun, upaya tersebut gagal,” kata Wana.


Terakhir, peretasan dilakukan dengan membuat tautan yang dibagikan oleh mantan Ketua KPK Abraham Samad tidak bisa dibuka.


Wana menceritakan bahwa upaya peretasan tidak hanya terjadi kali ini.


“Upaya pembajakan ini bukan kali pertama terjadi pada aktivis masyarakat sipil. Sebelumnya, pada kontroversi proses pemilihan pimpinan KPK, revisi UU KPK Tahun 2019, UU Minerba, UU Cipta Kerja praktik ini pernah terjadi,” terangnya.


Wana mengatakan bahwa upaya peretasan dilakukan oleh pihak-pihak yang tak setuju pada upaya penguatan pemberantasan korupsi.


Peretasan ini, sambung Wana, merupakan wujud pembungkaman baru suara kritis masyarakat.


“Maka dari itu, kami mengecam segala tindakan itu dan mendesak agar penegak hukum menelusuri serta menindak pihak yang ingin berusaha untuk membatasi suara kritis warga negara,” imbuh dia. [/pjs]


Sumber: KONTENISLAM.COM

Related Posts:

  • 04 Ribuan Muslim Pamekasan Tablig Akbar untuk Keutuhan NKRI 10Berita, PAMEKASAN -- Ribuan umat Islam yang terdiri dari kalangan santri, pelajar, mahasiswa dan para ulama pengasuh pondok pesantren menggelar tablig akbar di mo… Read More
  • 05 Kuasa Hukum terdakwa Ahok cenderung menyerang pribadi pelapor 10Berita-Pakar hukum dari Universitas Indonesia, Heru Susetyo, mengamati perkembangan sidang pengadilan kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaya Pur… Read More
  • 03 Lebih Jujur Mengenai S.M. Kartoesoewirjo, Korban Pendzaliman Sejarah Oleh : Muhammad Yusron Mufd Sejarah Singkat Namanya barangkali tak setenar Mohammad Natsir, Isa Anshari, Buya Hamka atau politisi muslim lainnya.  … Read More
  • 06 Lahirnya Parfum Sebelum Peradaban Islam 10Berita-  JAKARTA -- Mungkin, bermula dari iklim di kawasan Timur Tengah yang sinar mentarinya membakar tubuh tanpa ampun ditambah embusan angin gurun yang kering. Semua … Read More
  • 02 TOP! Alumni dan Mahasiswa UI Serukan Rakyat Bangkit Lawan Kezaliman 10Berita- Kegiatan Deklarasi Alumni dan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Bangkit untuk Keadilan digelar di Taman Lingkar-Perpustakaan UI, kampus UI D… Read More