OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 19 Agustus 2021

Bela Taliban, Petinggi Inggris: Beri Mereka Kesempatan Memimpin

Bela Taliban, Petinggi Inggris: Beri Mereka Kesempatan Memimpin


10Berita, Jakarta – Langkah politik Taliba merebut kekuasaan Afghanistan mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Banyak yang khawatir Afghanistan akan berubah menjadi negara yang konservatif dengan munculnya kelompok garis keras, Taliban.

Namun, Kepala Staf Pertahanan Inggris, Jenderal (Angkatan Darat), Sir Nick Carter justru membela Taliban. Ia meminta dunia internasional memberi Taliban kesempatan untuk membentuk pemerintahan baru di Afghanistan.

Karena mungkin saja, gerilyawan yang dicap militan oleh Barat selama beberapa dekade ini telah menjadi lebih masuk akal atau lebih moderat.


Carter menyatakan, dia telah menghubungi mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai (berkuasa antara 7 Desember 2004 – 29 September 2014). Karzai menyatakan akan bertemu Taliban pada Rabu (18/8/2021) waktu setempat.

“Kami harus bersabar, kami harus menahan diri dan kami harus memberi mereka ruang untuk membentuk pemerintahan dan kami harus memberi mereka ruang untuk menunjukkan kredensial mereka,” kata Carter kepada BBC.

“Mungkin Taliban ini adalah Taliban yang berbeda dengan yang diingat orang dari tahun 1990-an,” sambung jenderal kelahiran Nairobi, Kenya itu, seperti dikutip Reuters.


Taliban adalah kelompok suku yang asli hidup di Afghanistan. Ia masih percaya Taliban bisa melakukan proses kepemimpinan dengan baik, sehingga perlu dikasih kesempatan.

“Kita mungkin menemukan, jika kita memberi mereka ruang, Taliban tentu lebih masuk akal. Tapi yang mutlak harus kita ingat adalah, mereka bukan organisasi homogen. Taliban adalah sekelompok tokoh suku yang berbeda yang datang dari semua pedesaan Afghanistan,” jelas veteran perang di Afghanistan, Irak, Bosnia dan Kosovo ini.

Carter mengatakan, Taliban pada dasarnya adalah “anak desa” yang hidup dengan apa yang disebut “Pashtunwali”. Yakni cara hidup suku tradisional dan kode etik orang Pashtun –suku mayoritas Afghanistan.

“Mungkin Taliban yang lebih masuk akal. Ini kurang represif. Dan memang, jika Anda melihat cara pemerintahan Kabul saat ini, ada beberapa indikasi bahwa itu lebih masuk akal,” kata peraih anugerah Knight Grand Cross of the Order of the Bath ini.

Meski demikian, beberapa veteran tentara Inggris tetap menunjukkan keragu-raguan mereka. Salah satunya Charlie Herbert, Mayor Jenderal Angkatan Darat (Purn) Inggris, yang pernah bertugas di Afghanistan, juga bekerja sebagai penasihat senior NATO.

“Orang-orang tidak boleh tergoda oleh kata-kata halus ini,” ungkapnya, kepada Sky News.

BACA JUGA: Perang Saudara di Afghanistan dan Sejarah Taliban

Herbert mengingatkan, Taliban membutuhkan pengakuan internasional. Mereka telah mengambil alih kekuasaan dengan paksa dan mereka sekarang sangat membutuhkan pengakuan internasional, dari China, Rusia dan Barat.

Jadi menurutnya, tentu saja Taliban akan menggunakan kata-kata menarik, seperti tentang kesempatan yang sama bagi perempuan.

Herbert mengatakan, tidak ada bukti bahwa Taliban telah berubah menjadi moderat. “Mereka menunggu, sampai kita meninggalkan Kabul dan kemudian pertumpahan darah akan dimulai ketika tidak ada wartawan dan tidak ada orang internasional yang melihatnya,” cetusnya. (Albar)

Sumber:  Muslim Obsession.

Related Posts:

  • Waspada 2019, Jangan Salah Memilih PemimpinWaspada 2019, Jangan Salah Memilih Pemimpin Oleh: AB LATIF (Direktur Indopolitik Wacth) 10Berita, Pilkada serentak memang telah selesai, tapi suasana tegang masih berlanjut. Lihatlah ulah dari dari sebagian masa dari partai… Read More
  • Di Usia 25 Tahun jadi Menpora Malaysia, Ini Fakta Syed SaddiqDi Usia 25 Tahun jadi Menpora Malaysia, Ini Fakta Syed Saddiq 10Berita, MENTERI Pemuda dan Olahraga baru Malaysia kini hangat menjadi perbincangan. Pasalnya, di usianya yang baru 25 tahun, Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman… Read More
  • Kominfo Akan Buka Tik Tok Lagi Jika Penuhi 2 Syarat Ini Kominfo Akan Buka Tik Tok Lagi Jika Penuhi 2 Syarat Ini 10Berita, JAKARTA  - Aplilasi Tik Tok asal China yang memuat konten negatif pornografi diblokir oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Inform… Read More
  • ‘Runtuhnya’ Uang Kertas‘Runtuhnya’ Uang Kertas Oleh: Zaim Saidi Direktur Wakala Induk Nusantara 10Berita, PERNYATAAN ini mengacu pada sistem uang kertas, yang telah menggantikan uang emas (Dinar) dan uang perak (Dirham), yang kini memperlihatkan k… Read More
  • Inilah 3 Langkah Melatih Anak Mengatur KeuanganInilah 3 Langkah Melatih Anak Mengatur Keuangan Oleh: Vinci Pamungkas, S.Pd 10Berita, Setelah idul fitri berlalu, biasanya kantong anak-anak jadi tebal. Indonesia memang punya tradisi bagi-bagi uang atau biasa disebut a… Read More