10Berita - Foto Koordinator Deklator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), Laode Basir tiba-tiba menyebar di media sosial.
Hal tersebut terjadi setelah dirinya bersama kelompoknya menggelar deklarasi dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024.
Foto Laode Basir yang beredar dan viral tersebut sedang mengenakan seregam Bosowa.
Diketahui, Bosowa adalah perusahaan milik Kalla Group yang bergerak di bidang industri otomotif dengan berdagang merek Toyota di kawasan Indonesia Timur lewat bendera PT Hadji Kalla (Kalla Toyota).
Menyikapi hal tersebut,, Laode Basir mengatakan bila foto tersebut merupakan foto lawas dan tidak perlu diperdebatkan.
Seharusnya, yang diangkat adalah narasinya mendukung Anies untuk maju Pilpres 2024 bukan menyebar foto yang tidak ada kaitannya.
"Kalau orang-orang obyektif, rasional, mestinya itu yang ditanggapi. Silakan dibantah. Mari kita berdebat," ucap Lapode Basir, Jumat (22/10/2021).
"Saya menantang andaikan itu yang menyebar akun-akun benar bukan akun palsu, saya menantang mereka, mari kita berdebat, kita uji rasionalitas, kita uji instrumen," lanjut dia.
Laode Basir menuturkan ia yang tergabung di ANIES secara sukarela mendukung orang nomor satu di DKI untuk maju dalam Pilpres 2024.
Bahkan, kata Laode, dana yang digunakan untuk kegiatan ANIES adalah swadaya dan tidak ada sokongan dari tokoh politik manapun.
"Kami aktivis sosial dan pergerakan. Ini dari kami yang relatif masih muda-muda, usia 30-40 tahunan. (Perihal dana) swadaya," kata dia.
Benarkan Foto Bersama Anies
Laode Basir pun tak menampik memang dirinya yang ada di foto bersama Anies sudah lama dan belakangan beredar di internet.
"Foto saya, foto lama. Itu waktu Anies dilantik 2017, sekitar tahun itu," jelasnya.
Ia sempat mengunggah foto itu di akun Facebook pribadinya.
Sehingga, ia menduga foto tersebut diambil sejumlah orang yang tak dikenalnya melalui Facebook.
"Foto-foto saya di Facebook itu banyak dengan hampir banyak pejabat yang kita ketemu," katanya.
Laode Basir mengaku foto tersebut diambilnya ketika ia menjadi tenaga pengajar.
Dengan alasan latar belakang Anies sebagai dosen, ia bersama beberapa rekannya yang lain mendapat kesempatan untuk bertemu dengannya.
"Saya ini pendidik ya, guru, Pak Anies kan ini latar belakangnya dosen. Nah kita mengidolakanlah begitu," katanya.
"Itu kan pikiran orang, foto-foto saya di FB itu dengan hampir banyak pejabat yang kita ketemu, kita berfoto," ujarnya.
Berangkat dari hal ini, ia menganggap postingannya kembali diunggah oleh sebagian orang adalah sesuatu yang wajar.
Termasuk perihal beberapa orang yang menyoroti ANIES imbas beredarnya foto ini.
"Dulu saya kampanyekan Jokowi juga sebagai orang dari daerah dari latar belakang rakyat biasa yang berusaha keras kemudian menjadi wali kota. Kemudian menjadi Gubernur DKI dan kemudian mencalonkan sebagai Presiden," katanya.
"Saya dengan foto-foto seperti ini tidak terganggu dan wajar dalam dunia demokrasi dan silakan saja masyarakat kita bebas menilai," ujarnya.
"Kita kaum akademisi, kaum terpelajar, termasuk wartawan, dosen dan mahasiswa mestinya ikut bertanggung jawab meningkatkan cakrawala berpikir masyarakat kita dalam berpolitik," tandasnya. [tribunnews]
