OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 29 Januari 2022

Kritik Polri Petakan Masjid Cegah Radikalisme, HNW: Jangan Sampai Jadi Pengalihan Isu Teror KKB

Kritik Polri Petakan Masjid Cegah Radikalisme, HNW: Jangan Sampai Jadi Pengalihan Isu Teror KKB



10Berita - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengkritisi rencana memetakan masjid terkait radikalisme. 
 
Ia juga mengkritisi tuduhan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait seratusan pondok pesantren yang berafiliasi jaringan terorisme.
 
Menurutnya, tuduhan itu meresahkan dan berpotensi memecah belah antara komunitas masjid dan pesantren dengan TNI serta Polri.
 
"Rencana pemetaan masjid dikaitkan dengan isu radikalisme, dan tuduhan terhadap ratusan pondok pesantren terkait terorisme, lagi-lagi menampakkan wajah islamophobia, dan menimbulkan dugaan adanya framing negatif dan tidak adil terhadap umat Islam," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (28/1/2022).
 
Hidayat mendukung sikap Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), PBNU, Muhammadiyah dan DMI (Dewan Masjid Indonesia) dan Pondok Gontor, yang mengkritisi dan menolak wacana dan tuduhan tersebut.
 
Terlebih tuduhan itu muncul bersamaan dengan gencarnya aksi teror kelompok OPM di Papua. 
 
Ia berharap semua energi pemberantasan terorisme dan radikalisme ditujukan untuk mengatasi bahaya nyata di depan mata. 
 
HNW, sapaan akrabnya, mengingatkan serangan teror TNPPB-OPM telah menyebabkan gugurnya 3 prajurit TNI dan 1 kritis.
 
"Ini harus jadi perhatian negara dan siapapun yang jujur dan serius dengan semboyan NKRI harga mati. Jangan sampai kita kembali kehilangan putra-putra terbaik bangsa yang bertugas di Papua. Apalagi sampai keutuhan dan kedaulatan NKRI dikoyak oleh teror separatis radikalis OPM, sehingga semboyan NKRI harga mati, tinggal slogan," tandas HNW.
 
Lebih lanjut, HNW menerangkan pada saat rapat kerja dengan BNPT, Komisi III DPR mempermasalahkan separatisme di Papua tidak dimasukan dalam program kegiatan penanggulangan terorisme. 
 
Sedangkan, wacana pemetaan tersebut dinilai tendensius terhadap aktivitas di masjid. Padahal kegiatan di masjid dibatasi selama pandemi COVID-19.
 
"Bagaimana mereka diposisikan sedemikan rupa untuk dicurigai terkait terorisme dan radikalisme? Jangan sampai itu jadi jurus pengalihan isu dari banyak kejadian teror di Papua. 
 
Terbukti sekalipun di era pandemi COVID, OPM malah makin radikal dan secara terbuka melakukan teror dengan tuntutan kemerdekaan Papua," ujarnya.
 
Sebagai informasi, wacana pemetaan terhadap masjid untuk mencegah penyebaran paham terorisme disampaikan oleh Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Mabes Polri Brigjen Umar Effendi. 
 
Terkait adanya 198 pesantren terafiliasi jaringan teroris, disampaikan oleh Kepala BNPT Boy Rafli Amar. [detik]