OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 17 Februari 2022

Setelah Kunjungi Masjidil Aqsha, Syaikh Raid Salah Dilarang Bepergian oleh Penjajah Zionis

Setelah Kunjungi Masjidil Aqsha, Syaikh Raid Salah Dilarang Bepergian oleh Penjajah Zionis



Foto: Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency

10Berita, PALESTINA– Penjajah zionis ‘Israel’ memberlakukan larangan perjalanan terhadap Syaikh Raid Salah, pemimpin Gerakan Islam di wilayah Palestina yang diduduki zionis ‘Israel’.

Pengacara Syaikh Raid Salah, Khaled Zabarqa, mengatakan bahwa keputusan zhalim itu diambil oleh “menteri dalam negeri” negara palsu.

Larangan perjalanan akan diberlakukan penjajah selama satu bulan, dan dapat diperpanjang hingga enam bulan.

“Ini adalah keputusan yang sewenang-wenang, ilegal, dan merupakan bagian dari penganiayaan politik oleh penjajah zionis terhadap Syaikh Raid Salah,” kata Zabarqa.

Menanggapi larangan tersebut, Syaikh Salah mengatakan: “Keputusan ini didasarkan pada aturan zhalim oleh Mandat Inggris untuk Palestina. Ini merupakan penganiayaan agama dan politik untuk melemahkan kegiatan saya yang bertujuan menyebarkan perdamaian.”

Dia menambahkan bahwa larangan tersebut datang setelah ia mengunjungi Masjidil Aqsha.

Gerakan Islam di wilayah Palestina yang diduduki zionis ‘Israel’ – yang didirikan Syaikh Salah pada tahun 1971 – dilarang oleh penjajah zionis pada tahun 2015.

Beberapa tahun terakhir, Syaikh Salah telah ditawan berulang kali dan penjajah telah menutup puluhan organisasi, termasuk sejumlah badan amal atas dugaan hubungan mereka dengan kelompok tersebut.

Syaikh Salah ditawan penjajah zionis pada Agustus 2017 dan didakwa melakukan “penghasutan”; menyusul kritiknya terhadap pemasangan detektor logam di kompleks Masjidil Aqsha.

Dia dijatuhi hukuman 28 bulan penjara oleh “pengadilan” negara palsu ‘Israel’.

Syaikh Salah ditawan selama 11 bulan, setengahnya dihabiskan di sel isolasi tanpa sinar matahari, sebelum dipindahkan dengan status “tahanan rumah”.

Sesudah 2 tahun menjalani masa “tahanan rumah”, Agustus 2020 beliau disekap lagi di penjara selama 17 bulan, hingga bebas pada 13 Desember 2021.

Ahad (6/2/2022) maghrib, Syaikh Salah kembali melaksanakan shalat di Masjidil Aqsha, sesudah 15 tahun dilarang penjajah zionis ‘Israel’. (Middle East Monitor)

Sumber:  Sahabat Al-Aqsha.

Related Posts: