10Berita - Wacana memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode adalah sebuah usaha mematikan demokrasi di Indonesia. Bahkan, upaya tidak jelas tidak masuk akal.
"Secara empirik, teoritis, dan ideologis, kebijakan itu sama sekali tidak rasional dalam dunia demokrasi politik," kata pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Taufiq A Rahim, dikutip Kantor Berita RMOLAceh, Rabu (16/2).
Taufiq menjelaskan, pascareformasi ekonomi dan politik pada 1998, kemudian berkembang sistem demokrasi ekonomi dan politik dengan sangat demokrasi dalam sistem ketatanegraan RI, yang dilakukan melalui reformasi sistem kepemiluan, kepartaian, dengan mengembangkan demokrasi politik dan ekonomi.
Menurut Taufiq, hal itu dilakukan agar autoritarianisme politik dapat dihilangkan dan semakin tidak mendapatkan simpati serta dukungan masyarakat, dalam konteks nasional maupun internasional.
"Sehingga kebijakan politik Indonesia mendapatkan dukungan semua pihak baik secara nasional maupun internasional," ujar Taufiq.
Karena itu, lanjutnya, jika ada pejabat ataupun elite politik menginginkan agar Presiden RI 3 periode, dengan alasan menjual atas nama keinginan rakyat, ini disebut juga usaha mematikan demokrasi yang telah dibangun denga susah payah. Bahkan mengorbankan nyawa rakyat atau aktivis dan mahasiswa pada 1998 lalu.
Taufiq menuturkan, dalam dunia demokratisasi politik, di mana demokrasi merupakan antitesis terhadap autoritarianisme politik yang pernah berlaku selama Indonesia merdeka sejak 1945, terjadi dua kali kepemimpinan nasional, karena haus kekuasaan, menghendaki agar kekuasaan politik dijabat secara secara otoriter, yaitu pada saat Orde Lama (Orla) dan Orde Baru (Orba).
"Saat itu menjadikan sistem demokrasi mempengaruhi kehidupan perekonomian masyarakat demikian terpuruk dan kacau bahkan instabilitas politik berlaku," paparnya.
Lebih lanjut Taufiq menerangkan, pada saat pemerintahan Orla sampai-sampai uang rupiah secara fisik mengalami sanering atau digunting, bahkan uang dibelah menjadi dua bagian. Selain itu, tingkat pertumbuhan ekonomi minus, kemiskinan meluas, inflasi berada pada angka atau kondisi psikologis tidak mampu diatasi oleh Pemerintah Indonesia saat itu.
Taufiq menambahkan, usaha mempertahankan jabatan presiden 3 periode sama dengan setback cara berfikir elite politik dan kekuasaan, juga sebagai usaha mematikan demokrasi politik.
"Ini dapat dipastikan ada hiden agenda orang serta kelompok tertentu ingin tetap berkuasa serta menguasai negara ini secara otoriter," tandasnya.
Sumber: RMOL
Kamis, 17 Februari 2022
Home »
» Wacana Presiden 3 Periode, Usaha Mematikan Demokrasi dan Tak Rasional
Wacana Presiden 3 Periode, Usaha Mematikan Demokrasi dan Tak Rasional
By 10 BERITA 2/17/2022 10:17:00 AM
Wacana Presiden 3 Periode, Usaha Mematikan Demokrasi dan Tak Rasional
Related Posts:
03 AMIR HAMZAH: TERLALU PICIK RUMOR ULAMA TERIMA DANA DEMO ANTI AHOK 10Berita - Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah menyayangkan beredarnya rumor adanya… Read More
10 GEGER! PASUKAN SIPIT PERAWAKAN MILITAN, BENARKAH DISIAPKAN UNTUK MENGHADANG JIHAD 4 NOVEMBER? 10Berita - Beberapa hari terakhir netizen digegerkan dengan beberapa foto yang dicurigai sebag… Read More
01 Jika Ahok Lolos dari Kasus Penistaan Al-Qur'an, Keadilan di Negara Ini Sudah Mati by @felixsiauw1. Tak habis protes berdatangan, tak henti pula aksi demi aksi ditunjukkan oleh kaum Muslim2. Hari demi hari, … Read More
02 Muslim NTB Akan Turunkan 10.000 Pendemo Desak Polisi Jangan Main-Main Dalam Kasus Ahok 10Berita – Aliansi Umat Islam (AUI) Provinsi NTB akan menggelar Aksi Akbar Bela Islam Jumat (28/10). Ketua AUI NTB Deddy Az … Read More
04 Apes, Dipecat Sebagai Ketua Timses Ahjrot, Nusron Juga Dipecat Dari Kepengurusanan PBNU 10Berita – Mengutip dari laman facebook Aswaja Garis Lurus, mengabarkan bahwa Nusron Wahid telah dikeluarkan dari kepen… Read More