10Berita - Seorang pegiat media sosial Twitter bernama Eko Widodo (@ekowboy2) mengunggah sebuah foto Jokowi dengan tersangka mafia minyak goreng yang baru, Lin Che Wei.
Foto tersebut pun menjadi viral dalam media sosial berlambang burung ini.
Dalam foto tersebut memperlihatkan kedekatan Lin Che Wei dengan Presiden Jokowi.
Mereka terlihat sedang akan menandatangani sebuah spanduk bersama.
Eko Widodo juga menjelaskan tentang siapa mafia minyak goreng Lin Che Wei ini. Lin Che Wei pernah menjadi tim sukses Jokowi.
Selain itu, Eko Widodo menduga bahwa kasus dari penolakan Ustadz Abdul Somad (UAS) oleh pemerintah Singapura merupakan pengalihan isu terkait kasus korupsi mafia minyak goreng.
“Selain timses.. Lin Che Wei mafia migor ternyata sudah ikrib sejak Jokowi & Ahok jadi Gub DKI Pantas BuzzeRp membabi buta serang UAS siang malam demi menutupi isu ini!!!” ujar Eko Widodo dalam akun Twitter Pribadinya (@ekowboy2), Jumat 20 Mei 2022.
Sebagai informasi, Lin Che Wei merupakan tersangka mafia minyak goreng terbaru yang telah ditangkap oleh pihak Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.
Lin Che Wei merupakan orang penting pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) .
Ia selalu menduduki posisi dan proyek penting dalam pemerintahan.
Pada saat SBY menjadi orang nomor satu di Indonesia, dirinya menjabat sebagai staf khusus Menteri BUMN, Sugiharto dan staf khusus Menteri Perekonomian Aburizal Bakrie.
Ketika Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, Lin Che Wei menduduki posisi CEO PT Pembangunan Kota Tua Jakarta yang bertugas untuk melakukan revitalisasi bangunan Kota Tua Jakarta.
Sedangkan pada saat Presiden Jokowi menjadi penguasa Indonesia, Lin Che Wei merupakan CEO dari Putra Sampoerna Foundation, yayasan pendidikan yang didirikan oleh Putra Sampoerna.
Selain Lin Che Wei, Kejaksaan Agung telah menangkap empat orang tersangka yang terlibat dalam kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO.
Empat tersangka mafia minyak goreng yaitu Indrasari Wisnu Wardhana, Master Parulian Tumanggor, Stanley MA, dan Pierre Togar Sitanggung. [terkini]
