OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 05 Februari 2023

Ribuan Kader PSI Mundur, Gelar Aksi Bakar Atribut

Ribuan Kader PSI Mundur, Gelar Aksi Bakar Atribut



 

10Berita - Mantan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bengkulu, Yogi Pramadani resmi mengundurkan diri sebagai anggota PSI. 

Yogi mengundurkan diri pasca ia diberhentikan dari jabatan Ketua DPW PSI Bengkulu sejak tanggal 19 Januari 2023 oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI. 

Tidak hanya Yogi, jajaran pengurus DPW, DPD, DPC hingga kader juga ikut mengundurkan diri. 

Jumlah kader yang mundur diklaim mencapai ribuan orang yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. 

Yogi Pramadani dalam konferensi pers  di eks Sekretariat DPW PSI Bengkulu menegaskan, pengunduran dirinya dari anggota PSI terhitung sejak tanggal 2 Februari 2023 bersama sekretaris dan mantan pengurus PSI lainnya.

"Mulai hari ini kami menyatakan mundur dari PSI Bengkulu," tegas Yogi dalam konferensi pers sembari melepas jaket PSI, Kamis (2/2/2023).

Ia mengaku, dirinya bersama ribuan mantan keder PSI lainnya mengundurkan diri karena kecewa. 

Sebab, dirinya dan kepengurusannya diberhentikan sepihak oleh DPP PSI. 

Yogi mengklaim tidak pernah melakukan kesalahan apapun selama 2 tahun menjabat sebagai Ketua PSI Bengkulu. 

"Kami akan pindah ke tempat kami dihargai," tuturnya. 

Yogi mengaku, pemberhentian dirinya sebagai Ketua PSI Bengkulu bukan karena kesalahan. 

Namun posisi jabatan yang telah diemban 2 tahun itu digantikan oleh orang lain. 

Hal itu, dibuktikan dengan keluarnya surat keputusan (SK) kepengurusan PSI baru Ketua PSI Bengkulu Eti Nurhayati yang merupakan istrimantan Wakil Gubernur Bengkulu, Dedy Hermansyah.

"Diberhentikan bukan karena kesalahan. Tapi karena ada orang baru yang lebih ber-uang dari kami. Karena sekarang sudah ada kepengurusan yang baru," beber Yogi. 

Yogi dan pengurus serta ribuan kader lainnya merasa sangat kecewa berat atas keputusan DPP PSI secara sepihak. 

Karena selama 2 tahun menghidupkan PSI di Bengkulu, sudah banyak membuahkan hasil.

Di samping seluruh pengurus 10 kabupaten/kota terbentuk, PSI Bengkulu juga telah dinyatakan lolos verifikasi peserta Pemilu 2024. 

"Kami merasa dizalimi, dimanfaatkan PSI sampai lolos verifikasi. Setelah selesai, langsung dibuang. Ini sangat kejam. 2 tahun itu waktu yang tidak singat. Perjuangkan kami sangat tidak dihargai," ungkapnya. 

Yogi mengatakan, dirinya telah berupaya untuk mempertahankan jabatannya. 

Koordinsi dan komunikasi telah dilakukan dengan pengurus PSI Pusat. Namun tak membuahkan hasil. 

Alasannya karena akan dijabat oleh mantan Wagub Bengkulu. Namun hasilnya ketua itu justru dipimpin oleh Istri mantan Wagub Bengkulu. 

"Saya juga sudah bertemu dengan Bang Dedy, 3 sampai 4 kali pertemuan. Dalam pertemuan itu, saya tegaskan dengan Bang Dedy untuk tidak merusak susunan yang sudah ada. Bang Dedy waktu itu sepakat untuk tidak menjadi ketua PSI. Saya juga sudah datang ke DPP, tapi saat berkomunikasi akhirnya tetap diberhentikan. Lebih sakitnya lagi, PDF SK pemberhentian kami dikirim via WhatsApp melalui sekretaris," bebernya. 

Terkait beberapa kader membakar atribut PSI, menurut Yogi, hal-hal tersebut sebelumnya telah dicegah. Bahkan dirinya sudah datang ke kabupaten/kota. 

Hanya saja, luapan kecewaan kader, keluarga dan pendukung lainnya tidak tertahan lagi sehingga mereka tetap membakar atribut PSI secara terang-terangan. 

"Melihat orang lain menikmati perjuangan yang telah kami lakukan. Mungkin luapan kekecawaan dengan aksi bakar-bakar itulah yang bisa dilakukan," ujarnya. 

Aksi bakar-bakar KTA dan atributi PSI juga dilakukan oleh Biro Kepemudaan PSI Bengkulu. 

Mantan Biro Kepemudaan PSI Bengkulu, Meki Alfando mengatakan pihaknya sangat merasa dizalimi atas keputusan DPP PSI yang memberhentikan Yogi dari Jabatan Ketua PSI Bengkulu. 

"Kami dulu bergabung di PSI, bukan karena PSI-nya, tapi kami melihat sosok Bung Yogi. Bakar-bakar ini sebagai bentuk kekecewaan mendalam yang kami alami," tegas Meki. 

Selama menjadi Ketua PSI Bengkulu, menurut Meki, Yogi telah banyak berjuang hingga mampu menghantarkan PSI lolos verifikasi peserta Pemilu. 

Bahkan waktu dan uangpun sudah banyak dikorbankan. 

"PSI harusnya tidak hanya berpikir uang. Tapi harusnya mengedepankan moralitas dan hati nurani disini," tandasnya. [disway]