10Berita - Reshuffel Kabinet tanpa Wapres yang dilakukan Presiden Joko Widodo menjadi sorotan publik, terlebih didominasi oleh ketua Partai Politik. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyoroti posisi kursi Menteri yang diduki oleh ketua partai politik, menurutnya hal ini dilakukan hanya kepada negoisasi politik semata, bukan berdasarkan kepentingan publik. Dia menyampaikan bahwa perombakan kabinet yang menempatkan sejumlah ketum Parpol sebagai Menteri akan menimbulkan persepsi negoisasi politik. “Lebih ke negoisasi kepada politik kepada partai politik, bukan pada kepentingan publik,” kata Dedi Kurnia Syah, Sabtu 18 Juni 2022. Menurut pendapatnya, jika reshuffle kabinet murni sebagai perbaikan dan mementingkan kepentingan rakyat, maka jabatan penting itu tidak seharusnya dihuni oleh ketua Parpol. Lebih lanjut, Dedi Kurnia menyampaikan bahwa, Istana Negara merupakan markas presiden dan tidak seharunya dijadikan sebagai panggung politik. Namun, yang menjadi sorotannya juga adalah pelantikan Menteri dan wakil Menteri dalam reshuffle kabinet tanpa Wapres Ma’ruf Amin. Dalam reshuffle kabinet itu, sosok Wapres Ma’ruf Amin tidak nampak, yang ada hanyalah presiden Jokowi yang mengundang sejumlah Ketum Parpol untuk makan siang kemudia berjalan beriringan menuju lokasi pelantikan. Menurut pendapat Dedi, ketidak hadiran Ma’ruf Amin dalam acara itu menjadi indikasi bahwa negara saat ini sedang dikuasai oleh Partai Politik. “Tetapi Wapres itu tidak muncul, justru yang muncul ketum Parpol, maka presiden menempatkan negara ini berada dibawah kekuasaan oligarki partai politik,” ujar Dedi Kurnia. Sebagai informasi, ketidak hadiran Ma’ruf Amin dalam acara reshuffle kabinet itu dikarenakan dia memiliki agenda lain, yakni menggelar rangkaian kunjungan kerja ke Bangka Belitung dan Jambi. Informasi ini berdasarkan agenda kegiatan yang diterbitkan oleh Setwapres. Juru bicara Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa kunjungan kerja yang dilakukan oleh Ma’ruf Amin berdasarkan penugasan dari Presiden Jokowi. [terkini]
Minggu, 19 Juni 2022
Home »
» Reshuffel Kabinet Tanpa Wapres Jadi Sorotan, Pengamat: Lebih Kepada Negosiasi Politik, Bukan Kepentingan Publik
Reshuffel Kabinet Tanpa Wapres Jadi Sorotan, Pengamat: Lebih Kepada Negosiasi Politik, Bukan Kepentingan Publik
By 10 BERITA 6/19/2022 06:00:00 AM
Reshuffel Kabinet Tanpa Wapres Jadi Sorotan, Pengamat: Lebih Kepada Negosiasi Politik, Bukan Kepentingan Publik
Related Posts:
Kivlan Zein dan Lieus Sungkharisma Dilaporkan ke Polisi atas Tuduhan Makar Kivlan Zein dan Lieus Sungkharisma Dilaporkan ke Polisi atas Tuduhan Makar 10Berita – Mayjen (Purn) Kivlan Zein dan Lieus Sungkharisma dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri. Keduanya dilaporkan karena dituduh bakal … Read More
Refly Harun: People Power Untuk Menyampaikan Aspirasi Bukan Makar Refly Harun: People Power Untuk Menyampaikan Aspirasi Bukan Makar 10Berita – Mobilisasi massa secara besar-besaran atau sering disebut dengan istilah people power bukanlah bagian dari tindak pidana makar. Sebab, unjuk ras… Read More
China Tindak Keras Minoritas Islam yang Jalani Puasa Ramadan China Tindak Keras Minoritas Islam yang Jalani Puasa Ramadan 10Berita – Saat ini umat Islam di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan. Pada saat yang sama pula, otoritas China kembali melakukan ti… Read More
Rizal Ramli: Mas KSAD Andika, Jangan Uber-uber Letkol, Panggil RR Saja Rizal Ramli: Mas KSAD Andika, Jangan Uber-uber Letkol, Panggil RR Saja 10Berita – Ekonom Senior Rizal Ramli angkat bicara perihal pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa yang menyebut akan men… Read More
UBN Dijerat TPPU, Kasus Rekening Gendut Perwira Polri Hingga Dana Teman Ahok Dipertanyakan UBN Dijerat TPPU, Kasus Rekening Gendut Perwira Polri Hingga Dana Teman Ahok Dipertanyakan 10Berita, Jakarta – Tuduhan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) atau money laundering yang disangkakan kepada Ustadz Bachti… Read More