10Berita - Pendakwah Ustaz Derry Sulaiman mengomentari soal perseteruan antara Angel Lelga dengan mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara.
Hal itu berawal dari postingan Instagram Angel yang berisi tangkapan layar pesan Deolipa kepadanya.
Dalam pesan tersebut, Deolipa tampak menyuruh Angel untuk murtad dan kembali ke agama Kristen yang dipeluknya dulu.
Deolipa menyebut Angel telah mengkhianati Yesus. Ia bahkan mengaku menjadi agen negara nomor satu.
“Angel harus kembali kepada Tuhan Yesus.. Angel sudah menghianati Yesus. Aq bukan sembarangan yg Angel,” kata Deolipa dalam pesan tersebut.
Ia melanjutkan, “Angel, dari awal aq sudah tau semuanyaaa.. Siapa Angel. Angel orang yang serakah. . Aq ini agen nya negara nomer 1.”
Menanggapi pesan Deolipa, Angel pun menceritakan soal perjuangannya menjadi mualaf dan membesarkan anak dengan didikan Islam di tengah lingkungan keluarga non muslim.
“Silahkan pansos dan fitnah saya dengan skenario yg kalian buat… insyaAllah Allah akan membuka kebenaran,” tulisnya.
Angel kemudian menyebut Ustaz Derry Sulaiman dan meminta doa kepadanya serta para ulama lain.
Ia menyampaikan, ““Ustadz @derrysulaiman insyaAllah tau akhlak saya ..! Para Ustadz saya mohon titip doakan saya dan para ULAMA besar mohon doakan saya tetap kuat dan bisa menuju akhirat menutup mata menjadi seorang MUSLIM.”
Mengetahui hal tersebut, Ustaz Derry pun menanggapi di Instagram Story-nya pada Senin (23/8/2022).
Dalam cerita tersebut, Ustaz Derry mengunggah tangkapan layar Instagram Story Angel yang berisi chat Deolipa.
“WAH KENA PASAL INI.. BAWA BAWA AGAMA!” tegasnya dikutip Populis.id dari Instagram Story @derrysulaiman pada Rabu (24/8/2022).
Setelah itu, ia kembali mengunggah postingan chat Deolipa yang diunggah Angel di feed Instagramnya.
Ustaz Derry mengatakan, “INI ADA PENGACARA SURUH MANTAN KLIEN NYA UNTUK MURTAD!”
Sebagai informasi, Deolipa sempat menjadi kuasa hukum Angel dalam kasus dugaan penipuan kripto.
Namun, ia mengundurkan diri dan justru melaporkan Angel atas dugaan penipuan dan penggelapan.
Sumber: populis