Mahabbatullah (kecintaan Allah) bisa kita dapatkan –Insya Allah- dari hal-hal berikut:
Bertaqwa kepada Allah Ta’ala
فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.(QS. Ali ‘Imran (3): 76)
Mengikuti sunah nabi
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali ‘Imran (3): 31)
Melakukan berbagai kebaikan
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِين
Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Ali ‘Imran (3): 134)
Menjadi orang yang bersabar
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
Dan Allah mencintai orang-orang yang bersabar. (QS. Ali ‘Imran (3): 146)
Mensucikan diri
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Dan Allah mencintai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. At Taubah (9): 108)
Bersatu padu memperjuangkan agama Allah Ta’ala
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. Ash Shaf (61): 4)
Mencintai sesama muslim karena Allah Ta’ala
Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, ia berkata:
أَنَّ رَجُلًا كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّ هَذَا فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْلَمْتَهُ قَالَ لَا قَالَ أَعْلِمْهُ قَالَ فَلَحِقَهُ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّكَ فِي اللَّهِ فَقَالَ أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْبَبْتَنِي لَهُ
Ada seorang laki-laki sedang bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ada seorang laki-laki yang lewat, lalu dia berkata: “Wahai Rasulullah, saya mencintai laki-laki itu.” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadanya: “Apakah kamu sudah memberitahukannya?” Beliau menjawab: “Belum.” Beliau bersabda: “Beritahu dia!” lalu dia mendekatinya dan berkata: “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Laki-laki itu menjawab: “Semoga Allah mencintaimu karena kamu mencintaiku karenaNya.” (HR. Abu Daud No. 5125, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 10010, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 9006, 9011, Al Bazzar No. 6533, Abu Ya’la No. 3442. Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: hasan)
Sumber: Tarbawiyah