OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 01 Februari 2023

Jakpro Ungkap Laba Formula E Rp5,29 Miliar, Musni Umar: Luar Biasa Dapat Untung Tanpa Satupun Sponsor BUMN

Jakpro Ungkap Laba Formula E Rp5,29 Miliar, Musni Umar: Luar Biasa Dapat Untung Tanpa Satupun Sponsor BUMN



 

10Berita - Mantan Rektor UIC Musni Umar menyoroti pernyataan VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarif yang mengungkapkan, laba atau keuntungan penyelenggaraan Formula E adalah Rp5,29 miliar.

Musni Umar mengapresiasi gelaran Formula E yang mendapat untung meski tak ada sponsor dari BUMN.

Hal itu disampaikan Musni Umar dalam akun Twitter pribadinya, pada Selasa 31 Januari 2023.

"Luar biasa dapat untung tanpa ada  satupun BUMN yg jadi sponsor. Sdh hebat dan sukses,  Anies diperiksa seolah korupsi. KPK hati2 jgn jadi alat ....," ujar Musni Umar dikutip Newsworthy.

Sebelumnya, VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarif mengungkapkan, laporan keuangan Jakarta E-Prix 2022 (Formula E) sudah selesai diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Jojo Sunarjo & Rekan. Dari hasil audit tersebut, Syachrial menyebut laba atau keuntungan penyelenggaraan ajang balap mobil listrik tersebut adalah Rp5,29 miliar.

"Sudah (selesai diaudit). Hasilnya sudah kita serahkan ke Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) dan Inspektorat. Hasil keuntungannya memang berbeda dari sebelumnya ya, kita sampaikan waktu itu Rp6 miliar koma sekian, sekarang Rp5,29 setelah audit," kata Syachrial saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (31/1).

Untuk diketahui, audit merupakan review laporan keuangan sebuah perusahaan atau bisnis yang dilakukan secara independen dan objektif. Tujuan dilakukannya audit adalah untuk memberi kepastian bagi setiap pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan yang dibuat sudah akurat, lengkap, dan sejalan dengan standar ketentuan audit.

Syachrial menyebut, hasil audit itu telah diserahkan pada pekan kedua Januari 2023.

Sumber: wartaekonomi