OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 10 Februari 2023

Khawatir Spyware, Australia Cabut Seluruh CCTV Buatan China yang Dipasang di Gedung Pemerintah

Khawatir Spyware, Australia Cabut Seluruh CCTV Buatan China yang Dipasang di Gedung Pemerintah



 

10Berita - Kementerian Pertahan Australia akan mencopot seluruh CCTV buatan China yang terpasang di gedung pemerintahan. Tindakan itu diambil demi memastikan alat tersebut benar-benar aman.

Langkah Australia mengikuti apa yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris. Pemerintahan kedua negara memerintahkan penghentian pemasangan CCTV buatan China di beberapa situs sensitif.

Alasan AS dan Inggris menghentikan pemasangan, terkait kekhawatiran perusahaan China dipaksa memberikan rekaman informasi tertentu dan rahasia dari CCTV dinas keamanan Negeri Tirai Bambu.

Aksi Australia direspons keras China. Beijing menuduh tindakan Australia diskriminatif.

"Australia sudah menyalahgunakan kekuatan nasional untuk mendiskriminasi dan menekan perusahaan China," kata pernyataan Pemerintah China seperti dikutip dari AFP.

China kemudian meminta Australia berlaku adil bagi pelaku bisnis termasuk yang berasal dari negaranya.

Meski mendapat protes, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles menyatakan proses untuk mendata dan mencabut seluruh CCTV buatan di gedung pemerintahan segera dilakukan.

"Ini adalah hal penting dan menjadi perhatian kami. Kami akan memperbaiki ini. Penting bagi kami melakukan ini dan memastikan fasilitas kami seluruhnya aman," kata Marles.

Sebelumnya menurut laporan yang diungkap politikus oposisi James Parterson, ada 913 CCTV buatan China di 250 gedung pemerintahan Australia.

Oleh karena itu, ia menduga gedung pemerintahan Australia sudah dipenuhi oleh spyware. Paterson adalah sosok vokal meminta CCTV China segera dicabut.

Kamera CCTV di gedung pemerintahan Australia dibuat perusahaan Hikvision dan Dahua. Perusahaan-perusahaan itu masuk daftar hitam Amerika Serikat.

Negeri Paman Sam menduga kedua perusahaan itu membantu pemerintah China menjalankan tindakan represif. Pada November lalu AS bahkan menyatakan, CCTV dari dua perusahaan itu berpotensi membahayakan keamanan nasional.

Atas keputusan Australia, Hikvision menegaskan segala tuduhan yang dialamatkan kepada sepenuhnya salah.

Sumber: kumparan