Wajar Jika Banyak Tokoh Agama yang Menginginkan Anies Jadi Presiden, Ini Sebabnya
10Berita - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PeranNU (Pergerakan Aktivis Nahdliyin Nusantara) For Anies Presiden 2024-2029, Mulyadin Permana mengatakan, adalah wajar banyak tokoh agama yang menginginkan Anies Baswedan jadi Presiden Indonesia.
Itu karena, Anies memiliki rekam jejak yang positif dalam pembangunan dan memberikan perhatian khusus saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Itu bedanya Anies dengan tokoh lainnya atau calon presiden lainnya. Anies sangat memperhatikan umat Islam sehingga dicintai oleh umat Islam dari seluruh latar belakang organisasi Islam,” katanya kepada KBA News, Sabtu, 25 Maret 2023.
“Bahkan, umat agama lain pun semua diperhatikan oleh Anies. Anies hadir di gereja, pura, vihara, klenteng untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh semua pemeluk agama. Juga, Anies membantu IMB (Izin Mendirikan Bangunan) pendirian tempat ibadah semua agama di Jakarta,” jelasnya.
Maka, lanjut dia, wajar tokoh-tokoh agama menginginkan Anies menjadi pengganti Presiden Joko Widodo karena selama menjadi pemimpin Ibu Kota tersebut semua agama diperhatikan oleh Anies.
“Khususnya, umat Islam, menganggap Anies adalah representasi umat Islam yang memiliki jiwa nasionalis-religius untuk mempersatukan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia apapun agamanya. Oleh karena itu, sudah selayaknya partai-partai Islam atau partai Islam-nasionalis mendukung Anies sebagai calon presiden 2024,” ujarnya.
Bahkan, saat akan melepaskan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies meresmikan pembangunan dua gereja di Jakarta Utara, yakni Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jelambar Timur dan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Yordan Ganding Griya Lestari di Cilincing.
Anies mengatakan, Jakarta adalah simpul dari semua unsur yang ada di Indonesia, sehingga rasa persatuan harus diperkuat, khususnya dalam kolaborasi membangun rumah ibadah.
Suami Fery Farhati itu melanjutkan, untuk menuju persatuan dan kesatuan Indonesia, setiap pribadi harus mengamalkan sikap toleransi dan sikap kesetaraan dalam semua aspek. “Maka, selanjutnya akan muncul rasa keadilan, sehingga akan terbentuknya rasa persatuan,” ujarnya.
Sumber: kba