OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 06 April 2023

Berdalih Modernisasi, Rezim Cina Hancurkan Pasar Khan Bazaar yang Sudah Bertahan Ratusan Tahun

Berdalih Modernisasi, Rezim Cina Hancurkan Pasar Khan Bazaar yang Sudah Bertahan Ratusan Tahun




Khan Bazaar, pasar berusia ratusan tahun di Kashgar, terlihat di bagian atas pada gambar satelit tanggal 21 Desember 2022, sedang dihancurkan oleh otoritas Cina. Hasil penghancuran dapat dilihat pada foto di bagian bawah, diambil pada tanggal 22 Maret 2023. Foto: Maxar Technologies (atas); Planet (bawah) 

TURKISTAN TIMUR (RFA) – Qasimjan Abdurehim mengingat Khan Bazaar yang telah berusia sekian abad di Kashgar sebagai pasar yang berkembang pesat, tempat para pedagang Uyghur menjajakan kain dengan banyak turis lalu lalang di sepanjang jalan yang membentang di tengahnya. 

Bulan lalu, aparat rezim komunis Cina mulai menghancurkan pasar tersebut dengan dalih “optimalisasi” dan mengganti apa yang mereka katakan sebagai bangunan bobrok dengan yang modern. 

Warga Uyghur seperti Abdurehim percaya, langkah itu adalah cara lain dari rezim komunis Cina untuk menghapus warisan budaya mereka dan memaksa etnis minoritas tersebut berasimilasi dengan etnis mayoritas Han. 

Sebuah video pendek yang diposting di TikTok menunjukkan bahwa sebagian besar tangga, jendela, dan pintu pasar telah hancur. Pejabat pengawas pasar memastikan bahwa upaya pembongkaran dan rekonstruksi sedang berlangsung. 

“Mereka merobohkan bangunan lama dan membangun yang baru, yang diklaim tahan gempa,” kata Abdurehim, yang berusia 40-an dan kini bekerja sebagai agen real estate di Virginia. 

Ini bukan kasus pertama. Ketika otoritas Cina meruntuhkan Grand Bazaar, pasar perdagangan internasional terbesar di seluruh Xinjiang, pada tahun 2022, mereka tidak mempertahankan ciri khas pasar yang identik dengan budaya Uyghur. 

Tiga Orang Ditangkap 

Khawatir akan kehilangan bisnis mereka selamanya, beberapa pemilik toko Uyghur di Khan Bazaar bersitegang dengan aparat ketika pembongkaran dimulai, kata seorang anggota komite lingkungan setempat. 

Polisi menangkap tiga orang termasuk Bahtiyar, seorang anak berusia 16 tahun yang ayahnya telah dipenjara tahun 2017, ketika rezim Cina mulai menahan jutaan warga Uyghur ke kamp “pendidikan ulang”; guna melancarkan pelanggaran hak asasi yang parah dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Remaja itu membantu ibunya mengelola toko pada akhir pekan, kata anggota komite tersebut. 

Penghancuran dan renovasi struktural yang sedang berlangsung di Xinjiang telah membuat beberapa keluarga Uyghur kehilangan tempat tinggal, bisnis, dan tanah subur mereka. Beberapa komunitas juga kehilangan masjid dan pasar kuno akibat upaya modernisasi yang dipaksakan pihak berwenang. 

Klaim otoritas Cina bahwa mereka sekarang menghancurkan Khan Bazaar untuk merenovasi bangunan-bangunan tua “tidak sesuai dengan kenyataan,” kata Abdurehim ketika dia mendengar tentang pembongkaran baru-baru ini. 

Dia menjelaskan, pihak berwenang telah merenovasi pasar itu beberapa kali sejak 1980-an, termasuk kampanye “optimalisasi” lainnya yang terjadi antara tahun 2000 dan 2010 untuk meningkatkan kualitas dan keamanan bangunan. 

Namun, setiap proyek renovasi tersebut justru digunakan untuk merampas rumah dan toko warga Uyghur, dengan dalih mereka tidak mampu membayar biaya renovasi, tambahnya. 

Para pengusaha Cina dengan kekuatan finansial dan dukungan politiknya mengintervensi dan membeli properti di sana dengan harga di bawah pasar sehingga bisa mendapat bagian di Khan Bazaar, katanya. 

“Hal itu, menurut saya, merupakan taktik yang disengaja yang dibuat oleh pemerintah,” ucapnya kepada Radio Free Asia(RFA)

Sumber: Sahabat Al-Aqsha.


Related Posts: