10Berita - Anies Baswedan terus mendapat fitnah dan tuduhan memainkan politik identitas. Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta, Dr. Robi Nurhadi, heran kenapa mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut masih senantiasa dituding demikian.
“Itulah saya tidak paham identitas yang mana, identitas yang seperti apa,” ujarnya dalam perbincangan dengan KBA News lewat sambungan telepon seluler kemarin.
Sebab selama memimpin DKI Jakarta, katanya melanjutkan, Anies Baswedan tidak pernah membeda-bedakan warga Ibukota berdasarkan agama, suku, kelompok dan lain sebagainya. Semua diperlakukan sama.
“Selama saya menjadi pengurus FKUB, itu jauh lebih banyak yang mendapatkan IMB dari pemerintah atau rekomendasi dari FKUB, justru tempat-tempat ibadah nonmuslim. Kalau beliau mengedepankan politik identitas, mestinya itu tidak terjadi,” ungkapnya.
Anggota FKUB perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta ini pun menyebut ada banyak bukti lain bagaimana Anies mengayomi semua umat beragama. Misalnya keberpihakan Pemprov DKI Jakarta era Anies kepada umat Hindu di Ibukota.
“Dan ada satu mesti dicatat. Itu teman-teman dari Hindu selama ini tidak punya alat kremasi yang tentu harganya miliaran. Di era Pak Anies, itu diberikan,” kata dosen Universitas Nasional (Unas) Jakarta ini.
Karenanya, dia memastikan, Jakarta selama dinakhodai oleh mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut guyub dan rukun. Bahkan Anies telah berhasil membangun pondasi dasar penguatan kerukunan umat beragama. Hal ini dibuktikan pula dengan beragam penghargaan yang diterima Jakarta.
“Di era Pak Anies, Jakarta pertama kali dalam sejarah itu mendapatkan yang namanya Harmony Award, penghargaan atas keharmonian yang double,” bebernya.
Double yang dia maksud adalah, di samping Pemprov DKI Jakarta, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta dari unsur masayarakat juga menerima Harmony Award 2020. Penghargaan berdasarkan empat aspek penilaian (kerukunan, inovasi, kerja sama, dan aktif) ini dari Kementerian Agama.
“Biasanya satu saja [yang dapat]. Masyarakatnya, kalau tidak, pemerintahnya. Di daerah lain begitu. Ada yang tidak dapat dua-duanya. Nah kalau Jakarta itu, dia dapat dua-duanya. Sisi masyarakat dapat, dan di sisi pemerintah dapat,” imbuhnya.
Penghargaan ini, sambung Robi yang ikut langsung bersama Anies dan perwakilan agama lainnya dalam menerima Harmony Award 2020 tersebut, mementahkan berbagai tuduhan politik identitas tersebut. “Jadi kata kuncinya adalah tolong jujur saja,” demikian Dr. Robi Nurhadi.
Sumber: kba
Sabtu, 13 Mei 2023
Home »
» Anggota FKUB Jakarta: Cuma Era Anies DKI Dapat Double Harmony Award, Politik Identitas hanya Tuduhan
Anggota FKUB Jakarta: Cuma Era Anies DKI Dapat Double Harmony Award, Politik Identitas hanya Tuduhan
By 10 BERITA 5/13/2023 10:32:00 PM
Anggota FKUB Jakarta: Cuma Era Anies DKI Dapat Double Harmony Award, Politik Identitas hanya Tuduhan
Related Posts:
AS Akan Hentikan Bantuan Finansial Kepada Otoritas PalestinaAS Akan Hentikan Bantuan Finansial Kepada Otoritas Palestina Salah satu komite di dalam Senat AS pada hari Kamis lalu, menyetujui sebuah undang-undang yang akan menghentikan bantuan tahunan sebesar $ 300 juta dari Amerika Se… Read More
Ancaman pembunuhan, PKS akan polisikan Victor Laiskodat Ancaman pembunuhan, PKS akan polisikan Victor Laiskodat 10Berita~JAKARTA – Partai Keadlilan Sejahtera (PKS) menyatakan akan melakukan langkah hukum terkait tudingan dan ancaman pembunuhan yang disampaikan Ketua Fr… Read More
HNW: Ada Yang Ingin Indonesia Kembali Terjajah HNW: Ada Yang Ingin Indonesia Kembali Terjajah 10Berita – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menegaskan komitmen umat Islam untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah menjadi fitrah Musl… Read More
ULAMA TALAFI LANGSUNG MELEMPEM DI HAJAR NETIZEN. ULAMA TALAFI LANGSUNG MELEMPEM DI HAJAR NETIZEN. 10Berita - Bagi yang belum percaya tentang ke-koplakan Talafi, silahkan membaca terjemahan screenshot percakapan Da’i Talafi Saudi dengan seorang nitizen ini. Bagi yang … Read More
Daya Beli Anjlok, BI Salahkan Online shop Daya Beli Anjlok, BI Salahkan Online shop 10Berita – Menurut Bank Indonesia (BI), daya beli menurun, karena terjadi perubahan pola konsumsi. Terutama setelah pesatnya transaksi ekonomi digital atau online. “Ada faktor … Read More