OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 22 Mei 2023

Usai Unggah ‘Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat’, Akun Twitter BEM UI Diretas

Usai Unggah ‘Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat’, Akun Twitter BEM UI Diretas



10Berita – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mengklaim bahwa akun Twitter organisasinya telah diretas oleh orang tak dikenal setelah mereka mengkritik Presiden Jokowi. EM UI menyoroti sikap presiden yang dianggap tidak netral dalam Pilpres 2024.

Melki mengatakan bahwa mereka telah memposting kritik berjudul “Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat” pada hari Ahad lalu. Setelah itu, mereka menemukan bahwa semua perangkat yang terhubung dengan akun Twitter tersebut telah keluar atau logout.

“Semua perangkat yang login twitter resmi BEM UI tiba-tiba ter-logout semalam dan hingga kini kami masih berkutat di proses masuk,” ujar Melki kepada Tempo, Senin, 22 Mei 2023.

Melki menyebut peretasan terjadi sejak malam kemarin hingga sekarang. Ia menduga upaya peretasan ini merupakan bagian dari pembungkaman terhadap kritik yang disampaikan.

“Kami BEM UI sekali lagi menegaskan, upaya pembungkaman apapun terhadap kami, tidak akan membuat kami menjadi takut dan terdiam,” kata Melki.

Melki menyebut upaya penekanan ini menjadikan BEM UI semakin yakin berada di jalan perjuangan yang tepat. Ia mengimbau kepada masyarakat jika ada publikasi yang mencurigakan dari media sosial BEM UI, dapat segera melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke pihaknya.

 

Jokowi dituding tidak netral menuju Pemilu 2024 

Sebelumnya, BEM UI melontarkan kritik tentang langkah Jokowi yang dinilai tidak netral dalam Pilpres 2024. Menurut mereka, Jokowi telah beberapa kali secara terang-terangan menunjukan sikap yang tidak netral.

Seperti berkali-kali menyatakan dukungan kepada sejumlah bakal calon presiden (Bacapres) dan menggunakan fasilitas negara demi kepentingan partai politik. Padahal sebagai seorang pemimpin pilihan rakyat, menurut BEM UI, Jokowi seharusnya mengutamakan pelayanan kepada rakyat dan menggunakan segala fasilitas yang dimiliki untuk memperlancar pelayanan kepada rakyat, bukan kepada partai politik.

Oleh karena itu, BEM UI menyatakan tidak bakal membiarkan penyimpangan yang dilakukan oleh Presiden begitu saja.

“Kesengajaan yang dilakukan oleh presiden melalui tindakannya yang berkali-kali mementingkan partai bisa merusak demokrasi di Indonesia. Apabila dibiarkan terus-menerus, presiden hanya akan menjadi petugas partai, bukan menjadi pelayan rakyat,” tulis BEM UI.

Presiden Jokowi memang dianggap kerap memberikan dukungan terhadap Bacapres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, dan Bacapres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.  Dukungan itu terlihat dari berbagai pidato yang dia sampaikan maupun kesempatan yang diberikan kepada dua orang itu untuk mendampinginya di berbagai daerah.

 

Sumber: Tempo


Related Posts:

  • 04 Ada Konspirasi Di balik Freeport Mungkinkah?10Berita-PERSETERUAN Freeport dengan Pemerintah Indonesia, bukanlah kali pertama terjadi. Jauh sebelum PP No 1 Tahun 2017 ditetapkan, pemerintah Indonesia pernah melakukan persel… Read More
  • 09 KLARIFIKASI Ponpes Asshiddiqiyah: KH Nur Muhammad Iskandar Tidak Pernah Dukung Ahok-Djarot 10Berita-Beberapa media mengabarkan pimpinan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah yaitu KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ (yang juga Ketua … Read More
  • 01 Reklamasi dan Dana Nonbujeter; Gusti Allah Mboten Sare1Berita-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berjaya mencitrakan dirinya bersih, tegas, dan keras terhadap koruptor serta sukses membangun Jakarta. Be… Read More
  • 08 Komisi III Sebut Pak Presiden, DPR Saja Tak Mau Rapat Dengan Terdakwa10Berita-Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsy mengaku kaget mendengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo satu … Read More
  • 10 Kekuasaan Kebablasan: Ketika Presiden Lebih Berpihak Kepada Terdakwa, Dibadingkan Penegakkan Hukum Dalam Negara10Berita-Jakarta- Indonesia adalah negara yang menerapkan teori trias politika, yaitu  pemisahan kekuasaan… Read More