JakLinko, Transportasi Terintegrasi Karya Anies Baswedan yang Raih Penghargaan Dunia
10Berita - Sistem transportasi terintegrasi di Jakarta era Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta diakui dunia. Pada tahun 2021, JakLinko yang diterapkan di Jakarta terbukti menjadi kota terbaik di dunia untuk pengembangan transportasi. Bagaimana awal mula JakLinko ini?
Salah satu penggagas JakLinko ini adalah Achmad Izzul Waro. Dia menyatakan, pengembangan transportasi di Jakarta dimulai pada 2016 saat Anies Baswedan dicalonkan maju Pilgub DKI Jakarta bersamaa Sandiaga Uno. Gagasan ini lahir karena transportasi di Jakarta tercerai berai, masih-masing memikirkan periuknya sendiri, masih memikirkan persaingan antar operator, penataan transportasi pejalan kaki belum rapi.
“Kami ingin mengintergrasikan transportasi yang memudahkan masyarakat. Gagasan disambut baik oleh Pak Anies karena beliau sudah melalang buana di berbagai kota di dunia sehingga perlu penataan transportasi yang lebih baik,” kata Izzul Waro saat menjadi pembicara dalam Workshop Relawan Anies yang digelar Relawan Anies Alumni Gadjah Mada (Relagama) bertema Kesuksesan JakLinko untuk Trnasportasi Indonesia pada Jumat, 21 Juli 2023 malam.
Mantan Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta ini mengungkapkan, saat itu angkutan kota atau angkot akan dihapus oleh gubernur sebelumnya. “Dari pada dihapus, lebih baik ditata. Apalagi di Jakarta masih banyak jalan-jalan sempit yang sulit dilalui oleh bus,” ungkapnya.
Gagasan ini menjadi pertentangan dalam debat cagub Pilkada DKI Jakarta. Saat itu debat baru selesai, gagasan ini sempat dicuri oleh petahanan dan diterapkan. “Dari situ menunjukkan sebelum Anies Baswedan dilantik pun, program ini sudah dikopi oleh petahana. Program ini menunjukkan sesuai kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Alumni Teknik Sipil UGM Yogyakarta mengatakan, begitu Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017, sistem transportasi yang terintregasi ini mulai diterapkan. “Kita menghadapi kesulitan birokrasi. Saat mengimplemantasikan secara teknis bagus, secara politik menjadi janji politik saat Pilgub, ternyata menghadapi birokrasi ada yang merasa tidak nyaman, pertentangan luar biasa,” paparnya.
“Dengan push yang begitu kuat, akhirnya program ini dilaunching Desember 2017 tepat 100 hari Anies Baswedan – Sandi memimpin DKI Jakarta,” imbuhnya.
Izzul Waro mengatakan, semangat JakLinko ini bagi Anies Baswedan adalah transportasi yang memudahkan bagi warga Jakarta. Sebenarnya transportasi bukan kebutuhan pokok, kebutuhan pokok manusia itu sandang papan pangan. Transportasi merupakan kebutuhan derivatif untuk mengakses kebutuhan pokok itu. “Namun, faktanya di Jakarta saat itu, kemacetan menjadi momok yang harus diselesaikan,” tegasnya.
Menurut dia, OK Otrip ini merupakan turunan dari basis Oke Oce. Ok Otrip awalnya direncanakan untuk Transjakarta dan angkutan jalan seperti mitro mini dan angkot. Sementara di Jakarta kebutuhan tidak hanya angkutan jalan, tapi juga angkutan rel. Akhirnya pada tahun 2018 dikembangkan menjadi JakLinko.
Penamaan Jaklingko berasal dari kata Jak yang berarti Jakarta. Sedangkan kata Lingko diambil dari bahasa daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang artinya sistem distribusi irigasi persawahan berbentuk jaring laba-laba, telah diusulkan diadopsi masuk Bahasa Indonesia. “Dengan kata lain, JakLinko adalah jaringan sistem transportasi di Jakarta yang menjangkau semua tempat yang beroperasi dalam satu sistem,” ucapnya.
Dia mengatakan, jejaringan transporasi ini menjangkau lokasi mana pun. Kemudian Transjakarta terintegrasi dengan MRT, LRT di Jabobdetabek diresmikan 2018. “Eufhoria luar biasa. Kemudian pengembangan terus berlangsung, tidak hanya Transjakarta, tetapi juga angkot sehingga memudahkan orang berpindah moda transportasi,” kata dia.
Sumber: kba