Sumber: RFA
10Berita, TURKISTAN TIMUR (RFA) – Seorang imam muda Uyghur yang dilaporkan ditangkap atas tuduhan tindakan separatis yang tidak jelas telah menjalani hukuman penjara sejak tahun 2017. Ia masih mendekam di tahanan sampai saat ini, menurut penjelasan polisi di Turkistan Timur (Xinjiang).
Seorang petugas polisi di Desa Arslanbagh mengonfirmasikan hal tersebut kepada RFA, Senin (25/9/2023). Imam bernama Abduqahar Ebeydulla itu berusia 37 tahun pada saat penangkapannya.
“Dia dipanggil dari Urumqi untuk diinterogasi pada malam hari,” kata petugas tersebut, “sebulan kemudian, dia ditangkap di rumahnya karena dicurigai ‘mencoba memecah belah negara’.”
Nama Abduqahar juga disebutkan oleh “Xinjiang Victims Database,” sebuah LSM yang mendokumentasikan kasus lebih dari 60.000 tahanan Uyghur berdasarkan laporan keluarga dan dokumen resmi.
Abduqahar Ebeydulla adalah seorang suami dan ayah, yang sekarang berusia 40-an tahun. Ia bekerja di pabrik makanan dan pabrik furnitur di Urumqi, juga menjabat sebagai imam di sebuah masjid.
Menurut petugas kepolisian Xinjiang, Abduqahar tidak memiliki jabatan keagamaan resmi yang diakui pemerintah, sehingga perannya sebagai imam itu bisa menjadi “masalah” bagi dirinya di mata rezim komunis Cina.
Sejak 2017, dia tidak pernah berkomunikasi lagi dengan teman maupun warga Uyghur yang tinggal di luar negeri.
Menurut teman-temannya, istri Abduqahar telah ditahan di kamp selama setahun dan keempat anaknya ditempatkan di kamp anak-anak selama dia ditahan. (RFA)
Sumber: Sahabat Al-Aqsha.
